Ibnu Sunanto memberi penjelasan saat webinar
Ekonomi, Fintech & UMKM

Aplikasi Jogjakita Bangkitkan Ekonomi Digital DIY

  • YOGYA - Aplikasi Jogjakita diharapkan menjadi wadah membangitkan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, dunia digital menjadi pilihan utama para pelaku ekonomi di masa pandemi untuk bertahan dengan membentuk berbagai ekosistem ekonomi bisnis digital. 

Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

YOGYA - Aplikasi Jogjakita diharapkan menjadi wadah membangitkan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, dunia digital menjadi pilihan utama para pelaku ekonomi di masa pandemi untuk bertahan dengan membentuk berbagai ekosistem ekonomi bisnis digital. 

 

Demikian dikatakan pendiri Jogjakita Ibnu Sunanto dalam webinar bertajuk ‘Kolaborasi Membangun Ekosistem Bisnis Digital DI Yogyakarta’, Sabtu (12/12). Menurutnya pelayanan digital menjadi solusi membangkitkan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

 

“Ekosistem bisnis digital adalah sebuah jalinan entitas dari berbagai usaha, pelayanan jasa dan industri yang berbeda. Jogjakita menjadi wadah bagi pembeli dengan penjual maupun penyedia jasa bertransaksi lebih mudah,” jelasnya.

 

Berbeda dengan ekosistem bisnis digital yang sudah ada, Ibnu mengatakan bahwa kebersamaan dan semangat gotong royong warga DIY menjadi modal utama dalam pengembangan aplikasi yang sudah bisa diunduh ini. Selain itu, kekhasan atau nilai lokalitas berbagai produk dan layanan turut menjadi modal berharga.

 

“Aplikasi ini lahir dan disusun oleh masyarakat DIY. Kami hadir untuk terus memperjuangkan kuatnya pondasi perekonomian digital DIY. Ini bukan sekedar aplikasi namun semangat masyarakat DIY untuk ekosistem sendiri,” kata Ibnu.

 

Tanpa dukungan modal besar, seperti ekosistem yang sudah ada. Ibnu mengatakan kolaborasi dari masyarakat lebih mudah Jogjakita meraih segmentasi atau target yang lebih mudah menyerap berbagai hal yang ditawarkan di sana.

 

Saat ini selain berbagai produk kerajinan maupun industri masyarakat DIY, Jogjakita juga menawarkan berbagai produk kuliner, layanan antar orang dan barang, reservasi akomodasi pelayanan bagi wisatawan, pembayaran non tunai, dan informasi mengenai event yang akan berlangsung.

 

“Dengan layanan dan akses yang berawal dari DIY. Kita ingin membangkitkan semangat gotong royong dan kolaborasi rakyat Indonesia dengan produk lokalnya,” tutup Ibnu.

Dalam sambutannya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi berharap aplikasi Jogjakita ini mampu menjadi jawaban bagi kalangan usaha kecil menengah maupun mikro dalam pengembangan usaha di tengah pembatasan masa pandemi.

 

Situasi ini mengharuskan kita semua berubah. Kita bisa lagi mengandalkan pameran atau bazar lagi seperti dulu. Kelahiran ekosistem yang baru ini marilah kita kawal, saling bantu dan mendukung demi kebangkitan ekonomi DIY,” kata Mangkubumi. 

 

Kepada pelaku usaha maupun jasa, Mangkubumi meminta penerapan protokol kesehatan demi meningkatkan kualitas produk. Meski digital menjadi jalan keluar, namun kualitas produk yang sesuai dengan kebiasaan baru menjadi tuntutan baru.

 

Melalui video pendek, Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berharap kehadiran Jogjakita ini menguatkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.

 

“Berangkat dari semangat gotong royong, Jogjakita akan mendorong akselerasi transformasi digital di tengah keharusan ekonomi minim kontak. Jogjakita kita harapkan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” katanya.