Ilustrasi banjir akibat hujan deras
Jogja

BMKG Prediksi 3 Hari ke Depan Hujan Sedang Lebat Terjadi di Yogyakarta

  • YOGYA, Jogjaaja.com Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi terpantau adanya tekanan rendah d
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi terpantau adanya tekanan rendah di sebelah Utara Australia sehingga terbentuk pola angin Baratan (Monsoon Asia) yang mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya, sehingga yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 30 km/jam.

Adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 60 – 95 % (cukup basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian bagian selatan pada pagi dan dini hari, dan utara pada siang – sore menjelang malam hari.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, mempertimbangkan hal tersebut, maka BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di Wilayah DIY periode tanggal 44 Februari  – 06 Februari 2024 adalah sebagai berikut pada 04 Februari 2024 waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogya, Sleman, Bantul bagian Utara, Kulon Progo bagian utara serta Gunungkidul bagian Selatan dan Timur.

"Pada 5 Februari 2024 waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman, Kulon Progo bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara. Sementara 6 Februari 2024 potensi hujan sedang – lebat Sleman bagian Utara dan Kulon Progo bagian Utara," jelasnya.

Pihaknya mengimbau warga untuk waspada potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat memicu pohon tumbang / patah. Selain itu juga waspadai hujan ringn hingga sedang namun dengan durasi panjang yang dapat memicu bencana Hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.

"Perbaharui informasi terbaru lewat media massa atau media sosial serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan seperti BPBD," pungkasnya. (Anz)