Kawasan Nepal Van Java
Budaya

Diminati Wisatawan Domestik, Kawasan Nepal Van Java Kian 'Bersolek' dan Penuh Warna

  • MAGELANG, Jogjaaja.com - Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh, dusun tertinggi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.Dahu
Budaya
Ties

Ties

Author

MAGELANG, Jogjaaja.com - Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh, dusun tertinggi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dahulu, dusun yang terletak di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik ini hanyalah jalur perlintasan biasa yang dilalui para pendaki Gunung Sumbing.

“Bagi masyarakat awam mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya,” ungkap Ketua Panitia dan Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik, Lilik Setiyawan.

Pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal yang berlokasi di Pegunungan Himalaya, hingga terciptalah julukan Nepal van Java pada 2019.

Lilik memulai inisiasinya untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih berwarna. Warga pun mulai berbenah. Bak gayung bersambut, NIPPON PAINT turut berpartisipasi melalui pengecatan rumah-rumah warga hingga Nepal van Java menjadi perbincangan di dunia maya karena menjadi instagramable dan kekinian.

Kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat. “Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 Kepala Keluarga kini memiliki lapangan usaha baru seperti membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek. Hal tersebut membuktikan bahwa Nepal van Java mengangkat perekonomian warga,” papar Lilik.

“Di era adaptasi baru COVID-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, semoga pengecatan Nepal van Java ini dapat mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata terutama desa wisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah lainnya,” tandas Lilik


Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein S.E., M.M. mengungkapkan bahwa saat ini pemkab bersama  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berusaha menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan meningkatkan potensi desa wisata. Termasuk Nepal van Java yang telah menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara.

Kawasan Nepal Van Java penuh warga

Achmad Husein menjelaskan saat ini wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan ini. Namub, tetap melakukan protokol kesehatan ketat serta mengikuti SOP / Juknis yang telah diterbitkan oleh Disporapar Provinsi Jawa Tengah  maupun Disparpora Kabupaten Magelang.

"Dalam tahap simulasi di masa pandemi ini terhitung sekitar 3000 orang berkunjung berdasarkan perhitungan akumulatif pada kunjungan hari biasa dan akhir pekan,” ungkap Ahmad Husein.

Dia menjelaskan kawasan Nepal Van Java termaduk dalam pengembangan rencana induk pariwisata Kabupaten Magelang  dengan tema panorama Lembah Sumbing Tahun 2014-2034.

"Dalam pengembangan pariwisata membutuhkan lima kekuatan mulai akademisi, pelaku bisnis, komunitas, media dan government. Hari ini semua pihak itu berkumpul demi memajukan kawasan Nepal Van Java dan adanya kegiatan CSR ini meringankan pemerintah bersama masyarakat untuk terus melakukan pengembangan," tandasnya.

Sementara itu, NIPPON PAINT sebagai pihak yang langsung cepat tanggap dalam menjawab kebutuhan Dusun Butuh Nepal van Java, melalui Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon paint, yaitu Topan Wijaksono mengatakan sejak tahun 2019, Nippon Paint telah mendonasikan sebanyak 1.361 liter cat untuk diaplikasikan di 300 rumah warga atau setara dengan 6.805 meter persegi untuk Nepal van Java.

Topan mengungkapkan bahwa Nippon Paint melihat potensi besar Dusun Butuh, Kaliangkrik menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan. Dengan bantuan cat Nippon Paint tersebut rupanya memberikan dampak bahwa Nepal van Java semakin berwarna dan popular karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal.

“Kami yakin bahwa warna cat telah memberikan kekuatan untuk mengubah suasana Dusun Butuh Kaliangkrik dan mendorong wisatawan untuk menelusuri Nepal van Java. Ke depannya Nippon Paint berharap pengecatan ini dapat meremajakan penampakan Dusun Butuh, Kaliangkrik dan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan perekonomian warga Nepal van Java,” ungkap Topan saat dijumpai dalam acara CSR Nippon Paint Pengecatan Dusun Butuh (Nepal van Java) Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (14/10/2021).

Pada kegiatan CSR ini Nippon Paint melibatkan karyawan/ti turun langsung bersama warga Desa Butuh untuk melakukan pengecatan dengan durasi 336 jam pengerjaan. Nippon Paint menggunakan Nippon Weatherbond, Vinilex, Pylox, Elastex Waterproof 3-IN-1, Matex Cat Genteng. Selain itu, untuk menunjang kebersihan Desa Wisata Nepal Van Java, Nippon Paint memanfaatkan kemasan cat selesai pakai sebagi tong sampah yang akan diletakkan di beberapa titik kawasan Kaliangkrik. (*)