Jogja

Disdikpora Kota Yogya Ganti Libur Akhir Tahun dengan Pembelajaran Daring

  • YOGYA, Jogjaaja.com -  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogya menyebut, peniadaan libur akhir tahun di sejumlah jenjang pendidikan akan diganti de
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com -  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogya menyebut, peniadaan libur akhir tahun di sejumlah jenjang pendidikan akan diganti dengan kegiatan belajar mengajar daring.

Hal ini sesuai dengan surat edaran Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogya, Budi Santosa Asrori mengatakan, pihaknya telah mengirim surat edaran serupa ke sejumlah sekolah SD dan SMP yang ada di wilayah setempat untuk mengikuti aturan tersebut. Pihaknya berharap agar ketentuan dalam surat edaran bisa diikuti dengan optimal guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Harapannya, siswa dan orang tua bisa memahami kondisi ini dan diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah apabila tidak ditujukan untuk kebutuhan yang mendesak,” katanya Minggu (12/12/2021).

Budi melanjutkan, tiap-tiap sekolah bisa menyesuaikan dengan berbagai macam kegiatan untuk memaksimalkan pengawasan kepada murid di masa akhir tahun nanti. Misalnya saja dengan penyelenggaraan pembelajaran daring atau tugas pembelajaran khsusus agar murid tetap mendapat alternatif pengganti kegiatan di masa akhir tahun.

Selain itu, guru juga bisa mengisi masa itu dengan kegiatan semacam remidial jika nilai siswa saat penilaian akhir semester belum memenuhi standar kompetensi minimal atau diisi dengan kegiatan pengayaan materi hingga berbagai kegiatan pembelajaran lainnya untuk penguatan karakter dan pengembangan diri murid.

“Kegiatan lebih banyak dilakukan secara daring. Pembelajaran tatap muka akan dibatasi satu kali pertemuan,” katanya.

Kepala SMP Budya Wacana Yogya, Suharto Yustinus Edyst mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah itu demi mencegah dan memininalisir penyebaran Covid-19. Hanya saja, di sisi lain pihaknya merasa kecewa. Sebab, guru dan murid terkesan tidak istirahat dengan dikeluarkannya kebijakan itu. Namun, dia berpendapat hal itu merupakan konsekuensi yang cukup tepat demi penanggulangan pandemi Covid-19.

"Kami sebenarnya kecewa, tapi karena demi pencegahan Covid-19 dan program pemerintah maka kita tentunya harus mendukung dan meskipun guru jadi tidak beristirahat," ujarnya.

Edyst menyebut, para guru di SMP Budya Wacana sebenarnya tetap disibukkan dengan aktivitas persiapan, pembelajaran dan evaluasi para peserta didik meski sekolah masih menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan dua skema yakni daring dan luring. Guru yang mengajar masih mempersiapkan video pembelajaran atau bahan ajar bagi murid yang mengikuti KBM secara langsung maupun daring.

"Ini yang sebenarnya menyebabkan kami cukup lelah dan butuh istirahat sebenarnya apalagi murid. Tapi kami harap kebijakan ini nanti bisa optimal menekan mobilitas," ujarnya.

Dalam kalender pendidikan SMP Budya Wacana, KBM semester ganjil hanya berlangsung sampai 23 Desember mendatang dan pembagian rapor murid biasanya dilakukan pada pertengahan bulan.

Dengan adanya aturan itu, pihaknya berencana untuk menugaskan murid untuk membuat proyek sosial bagi lingkungan lewat video blog atau vlog. Nantinya sistem itu bakal diawasi oleh guru masing-masing lewat aplikasi sekolah.

"Nantinya mungkin libur pas hari raya saja pas di tanggal 25. Pembagian rapor kita sudah siapkan lama lewat aplikasi yang langsung bisa dilihat orang tua murid lewat file," ungkap dia. (Anz)