Jogja

Doa dan Amalan yang Bisa Dilakukan saat Malam 1 Muharram atau 1 Suro

  • YOGYA, Jogjaaja.com -  Tanggal 1 Muharram adalah awal ekspedisi atau perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makah ke Madinah.Karena itu,dalam budaya Isla
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com -  Tanggal 1 Muharram adalah awal ekspedisi atau perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makah ke Madinah.

Karena itu,dalam budaya Islam tanggal tersebut merupakan hari yang suci karena sebagai penanda resolusi kalender Islam.

Adapun dalam tradisi Jawa tanggal 1 Muharram biasa disebut sebagai Malam 1 Suro, dan malam tersebut kerap dianggap sakral dan juga mistis dari beberapa orang yang mempercayai hal tersebut.

Dan jika disimpulkan, 1 Muharram dan Malam 1 Suro adalah hari yang sama, dan yang jadi pembeda adalah penyebutan serta tradisi yang mengirinya.

Lantas seperti apa doa untuk menyambut malam 1 Suro atau 1 Muharram tersebut?

Seperti dilansir dari laman islam.nu.or.id, Mufti Jakarta abad 19-20 Habib Utsman bin Yahya dalam kitabnya 'Maslakul Akhyar' menyebutkan doa untuk menyambut awal tahun bulan Muharram.

"Yakni, doa masuknya tahun baru, dibaca tiga kali," kata Habib Utsman.

Meski tidak ada ketentuan kapan doa awal tahun ini harus dibaca, namun sebagian besar Ulama mengatakan doa ini lebih baik dibaca usai melaksanakan Shalat Maghrib pada malam pertama bulan Muharram.

Arab
 

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin:

Allahumma antal abadiyyul qadimul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi jûdikal mu‘awwal.

Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithâni wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'I, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.

Artinya:

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar serta kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan.

Tahun baru ini sudah tiba, dan aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Aku pun meminta pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat.

Kepada-Mu, aku meminta bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu.Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”


Semoga doa malam 1 Suro atau malam tahun baru hijriah 1 Muharram ini meringankan langkah kita dalam menuju kebaikan dunia dan akhirat.

Sementara itu bila mengutip buku Islam Santuy Ala Gus Baha oleh Harakah.id, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan amalan tersebut adalah mengerjakan Sholat Tasbih.

"Satu sholat yang akan menghapus dosa yang lalu dan yang akan datang. Ini ada ibadah yang menghapus dosa tetapi bentuk wiridnya itu tasbih. Tidak ada istighfarnya. Inilah rahasia kenapa saya mengajarkan tasbih. Sebab ini awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalu wa akhiru, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan," kata Gus Baha.

Gus Baha menyebut amalan menghapus dosa berdasarkan hadist Nabi, yang dijelaskan dalam kitab I'anatuth Muthalibin.

"Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bib Abdul Muthalib, "Maykah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahu? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang terang-terangan? Engkau shalat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al Fatihah dan satu surat.
 

Ketika selesai membaca surat dan kamu masih dalam keadaan berdiri, bacalah 'subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar' sebanyak 15 kali. Setelah itu rukuk dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu berdiri dari rukuk dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu sujud dan baca lagi tasbih 10 kali. Setelah itu bangkit dari sujud dan baca tasbih 10 kali. Setelah itu sujud lagi dan kembali membaca tasbih 10 kali. Total seluruhnya adalah 75 kali tasbih.

Amalan lain di Bulan Muharram
 

Menurut Sunah Rasulullah SAW, amalan di Bulan Muharram adalah mengerjakan Puasa Tasua dan Puasa Asyura. (*)