<p>Gedung Kementerian BUMN. / Facebook @KementerianBUMNRI</p>
Ekonomi, Fintech & UMKM

DPR Restui Enam BUMN Rights Issue, Ini Daftarnya

  • Komisi VI DPR RI telah memberi restu pada enam badab usaha milik negara (BUMN) untuk menggelar aksi korporasi berupa rights issue tahun ini
Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

JAKARTA - Komisi VI DPR RI telah memberi restu pada enam badab usaha milik negara (BUMN) untuk menggelar aksi korporasi berupa rights issue tahun ini. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal dalam agenda Rapat Kerja Komisi VI DPR Bersama Menteri BUMN Erick Thohir Senin, 4 Juli 2022.

Adapun keenam BUMN yang diberi lampu hijau untuk menggelar rights issue antara lain PT Krakatau Steel Tbk (Persero) (KRAS), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Berikut rincian lebih lanjut mengenai enam emiten pelat merah yang bakal rights issue tahun ini beserta penggunaan dananya.

1. Krakatau Stell (KRAS)

Emiten produsen besi dan baja ini dapat restu menjual saham dalam pertepel menggunakan metode privatisasi rights issue. Rencananya, dana dari rights issue ini bakal digunakan untuk pembayaran utang dan pengembangan usaha.

2. Semen Indonesia (SMGR)

SMGR akan menjual saham dengan metode right issue sesuai dengan persetujuan Inbreng Semen Baturaja pada Semen Indonesia. Pada rapat sebelumnya, Inberg dilakukan sebagai implementasi kebijakan Kementerian BUMN dalam melakukan integrasi BUMN Sub Klaster Semen demi penguatan BUMN dalam persaingan industri semen.

3. Adhi Karya (ADHI)

Adhi Karya (ADHI) akan menjual saham jenis saham dalam portepel dengan metode privatisasi Right Issue sesuai dengan persetujuan PMN TA 2022 sebesar Rp1,9 triliun. Rencananya, rights issue Adhi Karya bakal dilaksanakan pada triwulan II.

 

4. Waskita Karya (WSKT)

WSKT akan menjual saham jenis saham dalam portepel dengan metode privatisasi right issue dengan persetujuan PMN TA 2022 sebesar Rp3 triliun. Ini diprediksi bakal menjadi aksi rights issue terakhir yang bakal dilakukan emiten karya tersebut.

5. Bank BTN (BBTN)

Bank BTN yang mengincar dana tambahan modal  dari rights issue sebesar Rp2,98 Triliun. Sebagaimana diketahui, BBTN mengincar tambahan modal  lantaran saat ini CAR BTN tercatat paling kecil di antara Bank Himbara lainnya.

6. Garuda Indonesia

GIAA melakukan rights issue dalam rangka tambahan Penyertaan Modal Negara dari cadangan pembiayaan investasi APBN TA 2022 sebesar Rp7,5 triliun, yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam rangka tindak lanjut persetujuan PMN TA 2022 sebesar Rp7,5 triliun, konversi utang obligasi wajib konversi sebesar Rp1 triliun oleh pemerintah, penyertaan modal dari pemegang saham lain dan atau publik, serta konversi utang menjadi saham dari nilai claim settlement kreditur.

Adapun rights issue bakal dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan kepemilikan saham Garuda Indonesia sebanyak 65%. 

Sedangkan pada tahap kedua, perkiraan pemilikan saham pemerintah sebanyak 51%.