Ekonomi, Fintech & UMKM

Februari 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka DIY Menurun

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DIY mencatatat pada Februari 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,58 persen. Angka ini m
Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DIY mencatatat pada Februari 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,58 persen. Angka ini mengalami penurunan 0,15 persen poin dibanding Februari 2022 (3,73 persen). Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 73,43 persen.

Kepala BPS Propinsi DIY Ir. Herum Fajarwati, M.M, Selasa (16/5) menjelaskan pada Februari 2023, jumlah angkatan kerja di D.I. Yogyakarta sebanyak 2,23 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 73,43 persen, mengalami penurunan 1,25 persen poin dibandingkan Februari 2022. Sedangkan penduduk bekerja D.I. Yogyakarta sebanyak 2,15 juta orang, berkurang 396 orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama pada Perdagangan Besar dan Eceran (0,66 persen poin), Pengangkutan dan Pergudangan (0,51 persen poin), serta Aktivitas Keuangan dan Asuransi (0,31 persen poin).

"Lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Pendidikan (0,73 persen poin); Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial (0,46 persen poin); dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (0,38 persen poin)," ungkapnya.

Sebanyak 1,26 juta orang (58,53 persen) bekerja pada kegiatan informal atau naik 1.22 persen poin jika dibandingkan Februari 2022 sebesar 57,31 persen. Sebagian besar penduduk yang bekerja adalah pekerja penuh (67,68 persen). Sementara pekerja paruh waktu sebesar 28,38 persen dan setengah penganggur 3,94 persen.


Imbas Covid-19

Selama tiga tahun dalam situasi pandemi Covid-19, berbagai permasalahan timbul tidak hanya masalah kesehatan namun berbagai aspek kehidupan. Kondisi seperti itu berdampak pada  dinamika ketenagakerjaan tidak hanya terjadi di D.I. Yogyakarta tetapi di seluruh wilayah.  Tidak hanya berdampak terhadap pengangguran, penduduk usia kerja juga turut terdampak  dengan adanya pandemi Covid-19. Kondisi saat ini sudah berangsur pulih sehingga dampak 
yang dirasakan semakin berkurang. Namun demikian dampak pandemi belum sepenuhnya hilang.

Dia menerangkan penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu: a) Pengangguran Karena Covid-19; b) Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19; c) Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19; dan d) Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja Karena Covid-19. Kondisi a) dan b) merupakan dampak pandemi  Covid-19 pada mereka yang berhenti bekerja, sedangkan kondisi c) dan d) merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.

Sebanyak 1,97 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 (59,93 ribu orang), terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (3,43 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (4,39 ribu orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,70 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (50,42 ribu orang). Dibandingkan Februari 2022, turun sebanyak 221,41 ribu orang atau 78,70 persen.

"Semua komponen tersebut mengalami penurunan dibandingkan Februari 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pandemi covid-19 akan segera berakhir, kondisi perekonomian semakin membaik, dan aktivitas masyarakat mulai kembali normal," pungkasnya. (*)