Tradisi Nyadran warga Kaligawe Bantul di Makam Gunung Buthak.
Budaya

Gelar Tradisi Nyadran, Warga Kaligawe Bantul Doakan Leluhur dan Perkuat Kebersamaan

  • Menyambut bulan Ramadhan tepatnya di bulan Sya’ban, masyarakat Dusun Kaligawe, Padukuhan Geblag, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar tradisi Nyadran. Tradisi Nyadran di Dusun Kaligawe ini diselenggarakan dua kali yaitu di Makam Gunung Buthak pada Selasa (7/3/2023) malam dan di Makam Kaligawe RT 01 dan 02 pada Rabu (8/3/2023) sore.
Budaya
Tyo S

Tyo S

Author

BANTUL, Jogjaaja.com – Menyambut bulan Ramadhan tepatnya di bulan Sya’ban, masyarakat Dusun Kaligawe, Padukuhan Geblag, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar tradisi Nyadran. Tradisi Nyadran di Dusun Kaligawe ini diselenggarakan dua kali yaitu di Makam Gunung Buthak pada Selasa (7/3/2023) malam dan di Makam Kaligawe RT 01 dan 02 pada Rabu (8/3/2023) sore. 

Warga mengikuti tradisi Nyadran di Makam Gunung Buthak untuk mendoakan leluhur atau cikal bakal Dusun Kaligawe, seperti Eyang Suro Waseso, Eyang Co Wongso, dan Eyang Joyodipo. Sementara Nyadran di sepanjang jalan depan makam Kaligawe RT 01 dan RT 02 diadakan untuk mendoakan para leluhur dari warga Kaligawe. 

Acara Nyadran di Dusun Kaligawe ini juga dihadiri oleh Lurah Bantul Supriyadi dan Anggota DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi Gerindra Petrus Lanjar Wijiyono. Sementara doa tahlil dipimpin oleh Kaum Rois Dusun Kaligawe M. Najib.

Lurah Bantul Supriyadi yang hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa tradisi Nyadran merupakan budaya Jawa yang harus dipertahankan. Menurutnya, Nyadran ini merupakan perwujudan rasa syukur warga menyambut datangnya bulan Ramadan sekaligus untuk mendoakan para leluhur. 

“Tradisi Nyadran merupakan acara yang sangat bagus, mengandung unsur religi, agamis, dan budaya. Karena itu, kegiatan seperti ini harus dilestarikan sampai ke anak cucu kita agar selalu mengingat leluhur mereka,” kata Supriyadi dalam sambutannya. 

Anggota DPRD Kabupaten Bantul dari Fraksi Gerindra Petrus Lanjar Wijiyono mengapresiasi tradisi yang masih terus dipertahankan warga Dusun Kaligawe. Lanjar mengatakan ada nilai-nilai gotong royong yang terkandung di dalam acara ini.

“Saya memberikan apresiasi karena kegotongroyongan di Dusun Kaligawe bisa berjalan dengan baik. Harapannya, ke depan kegiatan seperti ini terus dipertahankan karena menumbuhkan semangat gotong royong sekaligus menjaga kerukunan dan kekompakan,” ujar Lanjar. 

Nyadran merupakan momentum untuk menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Dalam kalender Jawa, Nyadran digelar pada Bulan Ruwah, sehingga Nyadran juga dikenal sebagai acara Ruwahan. Selain itu, Nyadran dimaknai sebagai hasil akulturasi budaya Jawa dengan Islam. (*)