Budaya

Gudeg Wijilan, Kuliner Khas Yang Tak Lekang Oleh Jaman 

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Daya tarik kuliner khas Yogyakarta seolah tak lekang oleh jaman. Salah satunya Gudeg Wijilan, yang ada di Kampung Wijilan Yogyakarta.Selam
Budaya
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Daya tarik kuliner khas Yogyakarta seolah tak lekang oleh jaman. Salah satunya Gudeg Wijilan, yang ada di Kampung Wijilan Yogyakarta.

Selama libur lebaran tahun ini, Gudeg Wijilan diserbu wisatawan bahkan omset penjualan gudeg naik lima kali lipat. 


Salah satu penjual, Tari Widodo (30) menyebutkan omset penjualan Gudeg sejak awal libur lebaran meningkat hingga lima kali lipat. Tak hanya itu, rata-rata dalam sehari Tari harus menyediakan dua kwintal nangka muda yang menjadi bahan menu gudeg.

"Ramai banget liburan ini, penjualan kita naik hingga lima kali lipat. Dalam sehari bisa ratusan pengunjung yang datang," ungkapnya, Selasa (10/5/2022).

Masakan tradisional dari generasi ke generasi khas Yogyakarta ini memiliki rasa yang gurih manis, berbahan nangka muda, sambal krecek, dilengkapi aneka lauk pauk seperti dada dan paha ayam, ceker, telor, tahu dan tempe bacem. 

Wijilan merupakan nama sebuah kampung yang ditasbihkan sebagai pusat kuliner khas Gudeg sehingga kerap disebut Gudeg Wijilan. 

Memasuki kampung Wijilan yang berada di sisi timur Alun - Alun Utara Yogyakarta, wisatawan bisa langsung menemukan banyak pilihan warung kuliner gudeg yang berjejer disepanjang jalan. Disinilah cikal bakal Gudeg itu bermula hingga dikenal sampai sekarang.

Sejumlah pengunjung menyebutkan masakan Gudeg seolah menjadi menu wajib setiap datang ke Yogyakarta. "Terlebih kesempatan berlibur lebaran atau mudik bisa dilakukan tahun ini. Saya memanfaatkannya untuk mengunjungi destinasi yang paling saya rindukan selama lebih dua tahun tidak ke Yogya akibat pandemi, sekaligus berdua sama suami mengenang masa muda" ujar Wulandari (35) wisatawan asal Surabaya saat ditemui sehabis membeli Gudeg Wijilan.

Tak hanya Wulandari, hampir semua kalangan bahkan yang millenial pun merasa cocok menikmati kuliner Gudeg.  

Salah satunya Aska, (17) yang datang bersama keluarga besarnya dari Lampung Mengunjungi kampung Wijilan merupakan pengalaman pertamanya. Ia diajak kedua orang tuanya dan adik adiknya untuk menikmati menu Gudeg Wijilan. "Ini kali pertama mencicipi Gudeg Wijilan, dan rasanya gurih, ya manis. Tapi ada juga yang gak manis, saya suka, tadi pake lauk dada ayam dan tempe bacem. Cocok. Minumnya teh panas tawar" ungkap Aska. 

Selain disantap ditempat, kini Gudeg Wijilan juga banyak dipesan sebagai oleh-oleh untuk keluarga maupun handai taulan.

Menurut Tari, sebagian besar wisatawan yang datang berasal dari kota di Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, juga Jakarta dan Jawa Tengah. Sebagian lagi dari Jawa Timur dan dari Luar Jawa. 

"Baik dikemas denngan bentuk Gudeg Kendil atau Gudeg Kaleng, kini Gudeg bisa tahan lama dan dikirim hingga sampai ke luar kota," pungkasnya. (Anz)