Jogja

Hujan Terus Menerus di Yogyakarta, Ini Hasil Analisis BMKG

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Beberapa hari terakhir wilayah Yogyakarta secara merata diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang namun dengan durasi yang cuku
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Beberapa hari terakhir wilayah Yogyakarta secara merata diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang namun dengan durasi yang cukup panjang yakni mulai 17 Januari 2024 siang hari hingga 18 Januari 2024 siang hari.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono mengatakan, dari hasil analisis peta hujan harian 17 Januari 2024, curah hujan terukur mencapai intensitas 50 – 100 mm terutama di wilayah DIY bagian Selatan. Bahkan beberapa wilayah terukur dengan intensitas sangat lebat hingga mencapai 50 – 100 mm yang terjadi di Gunungkidul kecamatan Panggang dan Saptosari serta wilayah Kulon Progo di Temon.

"Sedangkan intensitas hujan yang terjadi di wilayah DIY bagian tengah hingga utara berada dalam kategori sedang (20 – 50 mm), tepatnya di sekitar Gunungkidul bagian tengah, Kota Yogyakarta, Kulon Progo dan Sleman. Sedangkan untuk wilayah Gunungkidul bagian Utara, curah hujan terukur berada pada kategori ringan (0.5 – 20 mm)," katanya, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, mencermati perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini, dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa fenomena atmosfer yang cukup berperan dalam perubahan kondisi cuaca di wilayah Yogyakarta, antara lain posisi MJO di Kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap roses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Pola angin Baratan (Monsoon Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya, yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 40 km/jam. Adanya Tekanan Rendah di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu dan di Australia yang secara tidak langsung memicu pembentukan pola angin Konvergensi di sepanjang Jawa termasuk wilayah D.I Yogyakata sehingga berpotensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

"Kondisi lokal dimana pola pergerakan angin dari arah Selatan hingga Barat Daya bergerak kearah Utara – Barat Laut dimana pasokan uap air cukup maksimal dari Samudera Hindia. Profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 80 – 98 % (basah)," jelasnya.

Dengan kondisi itu pihaknya memprediksi bahwa tanggal 18 Januari 2024 : Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo , dan Gunungkidul. Tanggal 19 Januari 2024 : Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang  di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian Selatan, Kulon Progo bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Selatan.

"Tanggal 20 Januari 2024 : Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian Utara, Kulon Progo, dan Gunungkidul bagian Utara," jelasnya.

Selanjutnya di tanggal 21 Januari 2024 : Potensi hujan ringan-sedang di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul bagian Utara. Tanggal 22 Januari 2024 : Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang merata diseluruh wilayah DI Yogyakarta. Tanggal 23 Januari 2024 : Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

 

"Kami imbau warga untuk waspada potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada daerah yang tersebut diatas juga agar dilakukan pemotongan terhadap pohon-pohon yang lapuk yang rawan tumbang maupun patah," pungkasnya. (Anz)