Diskusi ICLEI dengan Pemkot Yogyakarta, di uang Arjuna Balaikota Yogyakarta, Rabu (23/4/2022).
Jogja

ICLEI Dukung Komitmen Pemkot Yogyakarta untuk Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

  • International Council on Local Environmental Initiatives (ICLEI) terus mendukung Pemerintah Kota Yogyakarta yang berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Jogja
Tyo S

Tyo S

Author

YOGYAKARTA, Jogjaaja.com – International Council on Local Environmental Initiatives (ICLEI) terus mendukung Pemerintah Kota Yogyakarta yang berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. ICLEI merupakan organisasi internasional yang beranggotakan kota-kota besar di dunia dengan misi mencegah dan menyelesaikan masalah-masalah lingkungan hidup di tingkat lokal, daerah, dan global.

Country Manager yayasan ICLE, Ari Mochamad menjelaskan bahwa ICLE telah bekerjasama dengan Perspectives Climate Research, dengan bantuan pendanaan dari Kementerian Federal Jerman untuk mendukung Konservasi Alam melalui program International Climate Initiative (IKI).

"Program ini untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya untuk mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC)," katanya saat FGD inventarisasi data dan kebijakan penanganan iklim, Rabu (23/2/2022) di ruang Arjuna Balaikota Yogyakarta.

Pihaknya pun sangat mengapresiasi upaya Pemkot Yogyakarta dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Sebagai salah satu member aktif ICLEI Indonesia, kami ingin mengajak Kota Yogya untuk menjadi mitra dalam penyelenggaraan program tersebut," katanya.

Ari berharap agenda diskusi ini dapat dan mencapai tujuan yang diinginkan bersama, untuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

"Kami akan terus menekankan kepada masyarakat untuk bersama-sama membuat kota yang ramah terhadap lingkungan," ujarnya.

Sementara secara terpisah Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membeberkan berbagai upaya Pemkot Yogya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

Seperti mengembangkan gerakan bank sampah, pada tahun 2021 jumlah bank sampah yang ada di Kota Yogya sudah mencapai 513.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah dengan lebih baik, terutama pengelolaan sampah yang dilakukan secara mandiri atau pengelolaan sejak dari rumah tangga," bebernya.

Sementara itu, disektor transportasi, Pemkot Yogya sudah menggunakan alat pemberi isyarat lalu lintas (apill) dengan menggunakan tenaga surya.

"Penggunaan apill dengan tenaga surya ini sudah lebih dari 30 persen," ujarnya.

Di sektor pariwisata, tambahnya, Pemkot Yogya memiliki program Monalisa atau lima jalur sepeda wisata. Selain untuk mengkampanyekan hidup sehat kepada masyarakat, program ini juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca. (*)