Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengeluarkan aturan terbaru mengenai pembebasan bea masuk atas impor kembali barang yang telah diekspor alias nol persen.
Ekonomi, Fintech & UMKM

Impor Menurun, Neraca Perdagangan DIY Surplus USD43,7 juta

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Impor barang Daerah Istimewa Yogyakarta masuk melalui beberapa pelabuhan bongkar,  baik pelabuhan laut maupun udara. Pelabuhan laut y
Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Impor barang Daerah Istimewa Yogyakarta masuk melalui beberapa pelabuhan bongkar,  baik pelabuhan laut maupun udara. Pelabuhan laut yaitu Tanjung Emas dan Tanjung Priok. Pelabuhan udara yaitu Cengkareng/Sukarno Hatta, Yogyakarta International Airport, Achmad Yani, dan Juanda.


Kepala BPS Provinsi DIY, Sugeng Arianto menjelaskan barang-barang dari beberapa pelabuhan bongkar tersebut didaftarkan di  Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Daerah Istimewa Yogyakarta. Nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta Desember 2022 mencapai USD11,1 juta atau turun USD1,5 juta (11,90 persen) dibandingkan November 2022. 

Hal tersebut dipengaruhi oleh impor dari 5 (lima) negara asal barang utama mengalami penurunan. Impor dari Amerika  Serikat menunjukkan penurunan terbesar yaitu USD0,9 juta (56,25 persen). Sementara negara dengan kenaikan nilai impor terbesar adalah Tiongkok sebesar US$0,3 juta atau 6,12 persen.

"Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor Januari-Desember 2022 mengalami penurunan 5,33 persen. Persentase penurunan terbesar ditunjukkan oleh impor dari Amerika Serikat sebesar 51,41 persen. Total nilai impor dari 8 (delapan) negara Desember 2022 mencapai USD9,9 juta atau turun  USD1,3 juta (11,61 persen) dibandingkan November 2022," kata Sugeng Arianto.

Perkembangan Ekspor dan Impor Propinsi DIY Desember 2022


Sugeng Arianto menilai kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya nilai impor dari beberapa negara utama seperti Amerika Serikat  sebesar USD0,9 juta (56,25 persen); Jepang USD0,5 juta (71,43 persen); Thailand USD0,3 juta  (60,00 persen); Taiwan USD0,1 juta (25,00 persen); dan Korea Selatan USD0,1 juta (12,50  persen). "Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, impor dari 8 negara utama selama Januari-Desember 2022 turun sebesar 3,01 persen. Persentase penurunan nilai impor  terutama berasal dari Amerika Serikat 51,41 persen, Hongkong 26,88 persen, dan Vietnam  19,35 persen," paparnya.


Dilihat dari peranannya terhadap total impor Januari-Desember 2022, kontribusi 8 (delapan) negara sangat mendominasi sebesar 88,60 persen. Kontribusi tertinggi berasal dari Tiongkok  USD56,3 juta (38,67 persen), diikuti oleh Hongkong USD27,2 juta (18,68 persen), dan Korea  Selatan US$11,8 juta (8,10 persen).  Secara umum, impor mengalami penurunan sebesar 11,90 persen. Impor barang konsumsi turun sebesar 16,67 persen. Sedangkan, impor bahan baku/penolong turun sebesar 9,57 persen.

Sementara, barang modal menunjukkan penurunan sebesar 60,00 persen.  Sedangkan nilai impor Desember 2022 dibanding Desember 2021 (y-on-y) menunjukkan penurunan sebesar 21,83 persen. Impor barang konsumsi mengalami penurunan sebesar  37,50 persen. Sementara, impor bahan baku/penolong turun sebesar 20,61 persen dan impor barang modal menunjukkan penurunan sebesar 33,33 persen.


Dilihat dari peranan terhadap total impor Januari-Desember 2022, impor bahan baku/ penolong mendominasi sebesar 90,18 persen. Sedangkan peranan barang konsumsi sebesar  5,70 persen dan barang modal sebesar 4,12 persen. Dilihat dari sisi pertumbuhan, impor barang konsumsi turun 37,59 persen dibanding JanuariDesember 2021. Sedangkan, bahan baku/penolong impor turun sebesar 0,76 persen.  Sementara impor barang modal turun sebesar 26,83 persen.

 


Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Desember 2022 mengalami surplus USD43,7 juta. Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode sama 2021 yang sebesar USD49,9 juta. Sebaliknya neraca perdagangan Januari-Desember 2022 mencatat surplus sebesar USD437,4  juta. Angka tersebut lebih tinggi dibanding periode sama 2021 yang sebesar USd404,1 juta. (*)