Jogja

JPW Desak Copot Kapolsek Srandakan

  •  YOGYA, Jogjaaja.com - Jogja Police Watch (JPW) mendesak Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar mencopot Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono buntut dari komen
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Jogja Police Watch (JPW) mendesak Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar mencopot Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono buntut dari komentar anggotanya berinisial TH di akun Twitter @polseksrandakan.

TH belakangan diketahui mantan admin @polseksrandakan dan polisi aktif di Polsek Srandakan Polres Bantul yang mengomentari insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur dengan kata-kata yang tidak pantas, tidak empati tidak terpuji dan merupakan perbuatan tercela. Merupakan kewenangan Kapolda DIY yang mencopot Kapolsek Srandakan Polres Bantul.

Kabid Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba mengatakan, selain mencopot Kapolsek Srandakan Polres Bantul petugas juga perlu melakukan pemeriksaan kode etik Polri khususnya terkait dugaan kelalaian dalam pengawasan terhadap anak buahnya dalam hal ini TH yang ikut berkomentar dengan kata-kata yang tidak sepantasnya dengan akun Twitter @polseksrandakan, diantaranya "Modyar" kemudian "salut pak tentara, musnahkan". Kini polisi TH ditahan di tempat khusus selama 21 hari dan akan menjalani sidang kode etik profesi Polri.

"Mengutip ultimatum Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dengan menggunakan peribahasa "ikan busuk dari kepalanya" yang artinya organisasi yang gagal disebabkan oleh pemimpinnya," kata Kamba, Selasa (4/10/2022).

Dia menyebut, sejumlah Kapolsek dicopot karena kelakuan anak buahnya, sebut saja Kapolsek Tambusai Utara, AKP Raja Napitupulu dalam kasus pelaporan ibu muda yang diperkosa empat pria. Saat itu dua anggota Polsek Tambusai Utara memarahi korban yang melaporkan kasus pemerkosaan ke polisi. Kemudia ada kasus yang sempat menjadi perhatian publik yakni seorang pedagang kaki menjadi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan oleh sejumlah orang. Akibatnya Kapolsek Percut Sie Tuan AKP Janpiter Napitupulu dicopot sebagi Kapolsek. Percut Sie Tuan, Sumatera Utara.

 

"Semoga kita semua termasuk seluruh jajaran anggota Polri semakin bijak dan hati-hati dalam bersosial media. Apalagi saat ini masih dalam suasana duka yang mendalam atas peristiwa kelam di Stadion Kanjuruhan Malan Jawa Timur, yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia," pungkas Kamba. (Anz)