Kadin : 6 Sektor Ekonomi di Jatim Terdampak Erupsi Semeru, Ini Daftarnya
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur sedang menghitung kerugian ekonomi akibat erupsi Gunung Semeru.
Ekonomi, Fintech & UMKM
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) menyatakan ada enam sektor ekonomi di Kabupaten Lumajang dan Malang terdampak langsung letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyebut keenam sektor ekonomi tersebut yakni perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan, serta pariwisata.
"Dampaknya pada ekonomi cukup besar, karena Lumajang termasuk lumbung pangan Jatim. Di sana banyak komoditas pertanian dan perkebunan yang menjadi komoditas andalan, di antaranya padi, kopi, tembakau, jagung, cabe dan tebu," kata Adik, dikutip dari Antara, Senin, 6 Desember 2021.
- Ahli Vulkanologi ITB Menduga Ini Penyebab Letusan Semeru
- Kenalkan Kopi Indonesia di Rusia, BCA Dukung UMKM Kopi Go Internasional
- Dinas Pariwisata DIY: Pemberdayaan Masyarakat, Kunci Nglanggeran Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia
- Sasar Milenial, OVO Berkolaborasi dengan BRI Luncurkan Kartu Kredit OVO U Card
- Dilepas Bupati, Relawan Bantul Salurkan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
- PPKM Level 3 Saat Libur Nataru, PNS Tak Boleh Cuti dan Penegakkan Disiplin Protokol Kesehatan
Selain itu, kata Adik, wilayah Lumajang juga merupakan penghasil buah-buahan seperti pisang dan mangga. Sementara, Malang ada sayur-sayuran, buah, dan bunga. Hasil pertaninan ini akan mati apabila terkena abu vulkanik.
"Begitu juga dengan sektor peternakan dan pertambangan. Sebab, potensi peternakan Lumajang dan Malang juga cukup besar. Selain penggemukan sapi, di sana juga banyak populasi sapi perah yang menjadi pemasok beberapa industri susu besar," katanya.
Untuk tambang, dia menyebut, di Kabupaten Lumajang banyak terdapat tambang pasir, yang saat ini terhenti.
"Pasir Lumajang terkenal memiliki kualitas bagus dan dikirim ke beberapa daerah di seluruh Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo dan lainnya. Tetapi setelah adanya letusan, produksinya pasti akan melimpah," katanya.
Terkait nominal kerugian, Adik mengaku belum bisa memastikan besarannya di sektor ekonomi, karena dampak letusan belum berhenti.
"Belum tahu secara pasti berapa kerugiannya. Karena nilai kerusakan dan kerugian masih dalam kajian. Tetapi untuk saat ini kami konsentrasi pada penanganan bencana dan bantuan," katanya.
Adik meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan perbaikan jalur distribusi yang putus akibat letusan tersebut, karena menjadi kendala utama untuk mengembalikan pergerakan ekonomi.
"Jalur distribusi dari Lumajang ke Malang terputus karena jembatan Gladak Perak kecamatan Pronowijoyo yang menghubungkan Lumajang-Malang putus, ini perlu segera dilakukan perbaikan untuk mengembalikan pergerakan ekonomi," katanya.
Kadin kini juga bergerak bersama Pemuda Pancasila dan LaNyalla Academia untuk membuka pos bantuan dan melakukan kordinasi multipihak. Selain itu, pihaknya juga menghimpun sumber daya dan rekening resmi untuk Kadin Peduli.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan Asosiasi Logistik dan Forwareder Indonesia (ALFI) untuk distribusi bantuan," katanya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 06 Dec 2021