Professional Trainer Indra Kesuma Nasution dari Kebun Tech yang berafiliasi dengan ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan menyerahkan kenang-kenangan berupa buku ‘Budaya Kerja Kelas Dunia: Mengenal Kaizen dan Omotenashi Jepang’ kepada Direktur RSUD Taman Husada Bontang dr. Suhardi Sp.Jp. FIHA seusai memberikan pelatihan bimbingan teknis kepada manajemen RSUD Taman Husada Bontang beberapa waktu lalu.
News

Kaizen, Jurus Ampuh Perusahaan Kembangkan Budaya Kerja Kelas Dunia

  • Indra Kesuma Nasution, Professional Trainer dari Kebun Tech yang berafiliasi dengan ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan mengatakan Kaizen merupakan budaya kerja kelas dunia dan akan membawa dampak yang luar biasa jika benar-benar diterapkan oleh perusahaan. Menurutnya, Kaizen mengajarkan kedisiplinan seperti layaknya orang-orang Jepang yang dikenal memiliki etos kerja dan disiplin tinggi.
News
Tyo S

Tyo S

Author

JAKARTA, Jogjaaja.com – Meraih profit atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama sebuah perusahaan. Bahkan perusahaan akan terus berupaya untuk meningkatkan profitnya. Namun upaya untuk meningkatkan profit ini tentu bukan suatu hal yang mudah. Dibutuhkan beragam cara agar profit terus mengalami peningkatan, diantaranya adalah dengan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) secara konsisten.

SOP yang belakangan ini banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan maupun instansi di Indonesia adalah budaya kerja asal Jepang yang disebut Kaizen. Indra Kesuma Nasution, Professional Trainer dari Kebun Tech yang berafiliasi dengan ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan mengatakan Kaizen merupakan budaya kerja kelas dunia dan akan membawa dampak yang luar biasa jika benar-benar diterapkan oleh perusahaan. Menurutnya, Kaizen mengajarkan kedisiplinan seperti layaknya orang-orang Jepang yang dikenal memiliki etos kerja dan disiplin tinggi. 

“Kaizen ini berasal dari Bahasa Jepang, Kai yang artinya berubah dan Zen yang memiliki arti baik. Jadi Kaizen ini maknanya adalah menemukan dan mempelajari masalah, kemudian melakukan perbaikan secara mendetail dan terus menerus dengan melibatkan seluruh tim,” kata lulusan S3 International Development, Nagoya University itu kepada Jogjaaja.com, Minggu (12/6/2022).

Indra menambahkan penerapan Kaizen akan mencapai hasil maksimal jika mengacu pada perilaku 5S. Perilaku 5S tersebut antara lain Seiri (menyusun atau memilah barang sesuai urutan), Seiton (menyimpan dengan teratur), Seiso (aktif membersihkan tempat kerja), Seiketsu (membuat standar kerja pribadi), dan Shitsuke (dilakukan terus menerus).

“Tujuan penerapan 5S dalam konsep Kaizen ini adalah mengurangi Muda-Mura-Muri. Muda artinya pemborosan dan tidak produktif, Mura mengandung makna tidak merata, dan Muri berarti terlalu membebani atau melampaui ambang batas. Jadi Muda-Mura-Muri ini perlahan harus dihilangkan di lingkungan kerja,” imbuh penulis buku ‘Budaya Kerja Kelas Dunia: Mengenal Kaizen dan Omotenashi Jepang’ itu.

Konsep Kaizen pertama kali diterapkan oleh perusahaan Toyota di Jepang setelah Perang Dunia II. Namun saat ini, banyak perusahaan maupun instansi di Indonesia yang mulai mempraktikkan Kaizen dalam budaya kerja mereka. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, Kalimantan Timur.

Direktur RSUD Taman Husada Bontang dr. Suhardi Sp.Jp. FIHA mengakui spirit Kaizen sangat luar biasa. Menurutnya, spirit ini sangat cocok diterapkan untuk peningkatan kualitas dan pengembangan RSUD Taman Husada Bontang. 

“Alhamdulillah, spirit Kaizen menjadi modal perubahan yang luar biasa dalam budaya organisasi yang selama ini masih memiliki banyak kelemahan. Sejak mendapat pelatihan Kaizen, kami melakukan pendetailan dan perbaikan SOP setiap hari. Mudah-mudahan dengan spirit Kaizen ini, perubahan demi perubahan yang kami lakukan akan membawa kami menjadi semakin baik dalam hal pelayanan maupun peningkatan profit perusahaan,” ujar Suhardi. 

Wali Kota Bontang Basri Rase mendukung penerapan metode Kaizen di RSUD Taman Husada Bontang. Menurutnya, pelayanan di rumah sakit tersebut harus semakin baik. 

“Pihak RSUD terus melakukan perbaikan, salah satunya melalui program capacity building sumber daya manusia dengan metode Kaizen sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ini patut diapresiasi,” tuturnya. (*)