Nurjanah, seorang perajin batik asal Giriloyo tengah membatik di Kampung Batik Giriloyo.
Bantul

Kampung Batik Giriloyo Mulai Menggeliat, Banyak Kunjungan untuk Belajar Membatik

  • Kampung Batik Giriloyo dikenal sebagai sentra batik tulis yang terletak di Dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun pukulan telak dirasakan oleh para perajin batik di Kampung Batik Giriloyo selama pandemi COVID-19.
Bantul
Tyo S

Tyo S

Author

BANTUL, Jogjaaja.com – Kampung Batik Giriloyo dikenal sebagai sentra batik tulis yang terletak di Dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun pukulan telak dirasakan oleh para perajin batik di Kampung Batik Giriloyo selama pandemi COVID-19.

Omset penjualan batik dari perajin di Kampung Batik Giriloyo ini merosot hingga 80 persen. Situasi ini terjadi karena sebagian besar pelanggan batik di Kampung Batik Giriloyo ini merupakan wisatawan. Sementara kunjungan wisatawan juga menurun drastis. 

Kiptiah, salah seorang pengurus Kampung Batik Giriloyo mengatakan selama pandemi, Kampung Batik Giriloyo sempat tutup beberapa kali. Akibatnya produksi batik tulis juga otomatis menjadi terhenti.

“Selama pandemic, kami memang beberapa kali tutup. Kondisi itu terjadi pada awal pandemi tahun 2020 dan saat puncak COVID-19 pertengahan tahun lalu,” kata Kiptiah beberapa waktu lalu.

Namun perlahan tapi pasti, aktivitas di Kampung Batik Giriloyo mulai menggeliat. Kunjungan wisatawan mulai berdatangan. Ini menjadi angin segar bagi para perajin batik.

Selain membeli batik tulis, para pengunjung ini biasanya mengikuti kegiatan belajar membatik. Kegiatan belajar membatik ini banyak diminati, terutama anak-anak sekolah dari luar DIY. Mereka diajari cara membatik mulai dari awal sampai akhir.

“Untuk harga belajar membatik ini cukup variatif mulai dari Rp25 ribu sampai Rp60 ribu per orang. Hal ini tergantung jumlah pesertanya dalam satu paket. Semakin banyak pesertanya, maka harganya akan semakin murah,” terang Kiptiah. (*)