Kebun Sayur Gemah Ripah
Home

Kelompok Tani ‘Gemah Ripah’ Sulap Lahan Sempit Perkotaan Menjadi Kebun Sayur

  • YOGYAKARTA-Beberapa ibu paruh baya tampak berbagi tugas di salah satu lahan dengan berbagai macam tanaman sayur, pagi itu. Ada yang sibuk menyiram, ada yang yang sibuk menanam, ada yang sibuk memotong daun-daun kering, dan ada pula yang sibuk memberi makan lele.

Home
Tyo S

Tyo S

Author

YOGYAKARTA-Beberapa ibu paruh baya tampak berbagi tugas di salah satu lahan dengan berbagai macam tanaman sayur, pagi itu. Ada yang sibuk menyiram, ada yang yang sibuk menanam, ada yang sibuk memotong daun-daun kering, dan ada pula yang sibuk memberi makan lele.

Ibu-ibu ini merupakan anggota dari Kelompok Tani ‘Gemah Ripah’. Setiap Sabtu pagi, mereka selalu bergotong royong merawat tanaman sayur di Kebun Sayur ‘Gemah Ripah’ yang terletak di RW 09 Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.

Ketua Kelompok Tani ‘Gemah Ripah’ Winaryati menuturkan, kebun sayur ini sudah sejak tahun 2012. Awalnya, kebun sayur ini merupakan lahan kosong yang menjadi tempat pembuangan sampah, bongkahan, hingga bangkai tikus.

“Selama dua bulan kami mengkondisikan lahan di sini. Meskipun tertatih-tatih, kami akhirnya bisa menghijaukan lahan ini menjadi kebun sayur,” tutur Winaryati.

Menurut Winaryati, tanaman sayur dipilih untuk mengikuti himbauan Pemerintah melalui PKK untuk menanam 70 persen tanaman sayur di pekarangan. Selain itu, tanaman sayur sangat menunjang ketahanan pangan terutama untuk keluarga.

“Sayuran yang kita tanam ini merupakan sayuran organik yang diminati masyarakat seperti sawi, terong, tomat, cabai, dan lain sebagainya. Jadi ketika kita akan panen, pasti selalu kita share ke masyarakat. Mereka bisa membeli sayuran di sini dengan harga di bawah pasar,” lanjut Winaryati.

Tidak hanya masyarakat sekitar, Kelompok Tani ‘Gemah Ripah’ juga memasarkan hasil panen mereka secara online melalui Google My Business dengan nama Kebun Sayur Organik "KTD Gemah Ripah" Bausasran Yogyakarta. Dengan begitu, masyarakat bisa memesan dan bahkan memetik sendiri sayuran yang mereka inginkan.

Keberadaan Kebun Sayur ‘Gemah Ripah’ ini tak sekadar menunjang ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar. Tetapi juga menularkan virus positif yang mendukung penghijauan di wilayah perkotaan.

“Urban farming seperti ini sekarang ini sangat direspon masyarakat. Mereka jadi memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan yang produktif untuk dimanfaatkan,” tandasnya.

Bahkan Kebun Sayur ‘Gemah Ripah’ menjadi pioneer bagi kelompok tani perkotaan untuk mengembangkan kampung sayur. Tak heran jika wilayah Bausasran kini dikenal dengan sebutan Kampung Sayur. (*)