News

Kemenag DIY Sebut Kenaikan Biaya Haji untuk Rasionalisasi Keuangan

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Pemerintah dalam rapat bersama Komisi VIII DPR mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2023 menjadi Rp69.193.733. Bipih ter
News
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Pemerintah dalam rapat bersama Komisi VIII DPR mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2023 menjadi Rp69.193.733. Bipih tersebut merupakan komponen biaya yang dibayar oleh jemaah haji.

Adapun Jumlah Bipih yang diusulkan tahun ini yakni sebesar 70% dari total Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909. Sisanya yang 30% atau senilai Rp29.700.175 diambilkan dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Masmin Afif mengatakan, kebijakan ini merupakan langkah tegas yang ditempuh oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. “pak Menteri berani mengambil langkah tidak populer justru untuk melindungi hak jutaan calon jemaah haji yang saat ini masuk dalam waiting list,” ungkap Kakanwil, Selasa (24/1/2023).

Menurutnya, Menag Yaqut berupaya melakukan rasionalisasi keberlangsungan dan kesehatan keuangan haji. Sebab, selama ini komponen BPIH juga ditopang dari nilai manfaat hasil pengelolaan dana haji terlalu besar dan cenderung tidak sehat. Oleh karenanya harus ada langkah berani untuk mengoreksi dan menyeimbangkan. "Hak dan kepentingan jutaan jemaah haji tunggu juga harus dilindungi,” ucap Masmin.

Sebelumnya, Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menilai usulan biaya haji yang diajukan pemerintah sebagai konsekuensi yang sulit dihindari. "Kenaikan biaya haji ini sulit dihindari karena dipicu oleh kenaikan berbagai komponen kebutuhan, baik di tanah air maupun di Arab Saudi,” ujar Mustolih dalam keterangannya.

Kenaikan itu, lanjutnya antara lain terjadi pada biaya angkutan udara karena avturnya juga naik, hotel atau pemondokan, transportasi darat, katering, obat-obatan, alat kesehatan, dan lain sebagainya.

 “Belum lagi pengaruh inflasi, sehingga biaya haji mesti beradaptasi atas situasi tersebut," katanya. (Anz)