Home

Kemenkeu Dukung Percepatan Proyek SPAM Kamijoro dan TPST Piyungan

  • JOGJA, Jogjaaja.com - Kementerian Keuangan Republik Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap penanganan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dan
Home
Ties

Ties

Author

JOGJA, Jogjaaja.com - Kementerian Keuangan Republik Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap penanganan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kamijoro guna mencegah stunting.

Gubernur DIJ Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut baik dukungan yang disampaikan langsung oleh Bramantyo Isdijoso, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI, Senin (01/11) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Jogjakarta.

Brahmanyto mengungkapkan DIJ mendapatkan fasilitas dari Kemenkeu RI untuk menyiapkan pembangunan proyek TPST Regional Piyungan dan proyek SPAM Regional Kamijoro. Proyek ini akan segera bisa dijalankan dan dipercepat secara efektif setelah pandemi Covid – 19 mereda.

Pada SPAM Kamijoro yang memang sudah berjalan, Bramantyo mengungkapkan, setiap proyek memang terdapat masalah, namun pihaknya terus berupaya menemukan solusi. Baginya, yang terpenting adalah kebutuhan air di masyarakat tercukupi dengan baik, tidak hanya pada segi kuantitas, tapi kualitas pun menjadi yang utama. Hal ini karena pengelolaan sampah dan air sangat penting bagi pencegahan stunting di suatu wilayah.

“Jangan sampai makin banyak stuntingnya karena stunting salah satu sumbernya adalah air. Jadi apabila tidak terurus maka imbasnya adalah stunting. Stunting adalah masalah bagi generasi masa depan bangsa,” ungkap Bramantyo.

Bramantyo menambahkan, terkait dengan TPST Piyungan, pihaknya telah menerima rencana penanganan dan pembangunan dari DIY. Tentunya, sudah tercantum juga berbagai permasalahan dan tantangan yang harus segera ditangani. Terkait dengan permasalahan yang dihadapi, Bramantyo mengaku Kementerian Keuangan akan menerjunkan tim asistensi untuk membantu tim dari Pemda DIJ.

Nanti terkait permasalahan yang ada, kita kan sama-sama mencari solusi untuk persoalan-persoalan disana. Nanti kita kerjasamakan juga  dengan Bantul, Sleman, Kota Jogja nya sendiri itu. Insya Allah dengan begitu dari daerah sendiri juga banyak mendapatkan solusi,” jelas Bramantyo.

Rancangan dari daerah yang sudah masuk tersebut menurut Brahmantyo sudah dicermati sehingga Kementerian Keuangan sudah menetapkan jumlah alokasi anggaran fasilitas untuk  pembangunan TPST Piyungan. TPST Piyungan sendiri melayani tiga daerah yaitu Sleman, Bantul dan Yogyakarta. Hal ini karena memang ketiganya menjadi penghasil utama sampah rumah tangga yang memanfaatkan keberadaan TPST Piyungan.

“Diperkirakan untuk mulainya kira-kira untuk proses penyiapannya Desember 2021 sudah mulai nanti. Kemudian berproses biasanya bisa setahun mulai proses pengadaan di 2024 dan mudah-mudahan pertengahan 2024 sudah bisa dimulai konstruksi, karena kita juga ngajak swasta untuk pendanaan,” kata Bramantyo.

Bramantyo mengatakan bahwa esensi pemerintah pusat dalam membantu keuangan pengurusan proyek ini bukan karena ingin mengambil tanggung jawab daerah. Namun dirinya berharap agar daerah memiliki peralatan dan perangkat manajemen sistem yang lebih baik untuk menangani sampah di masa depan.

Ketua Project Management Unit Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan (PMU TP5) DIJ, Rani Sjamsinarsi yang mendampingi Gubernur DIJ dan Sekda DIY dalam pertemuan tersebut mengatakan Sri Sultan menyambut baik uluran tangan dari pusat tersebut. Mengingat dana yang diperlukan untuk penanganan proyek tersebut tidak sedikit dan tidak mungkin ditanggung sendiri oleh daerah.

Untuk kisaran jumlah anggaran, Rani belum berani menyebutkan kisaran berapa rupiah, namun yang pasti saat ini dirinya akan melanjutkan pertemuan antara Kementerian Keuangan dengan DPRD DIY. (*)