Jogja

Kendalikan Harga Inflasi, Disperindag DIY Adakan 10 Putaran Pasar Murah

  •  YOGYA - Guna menekan mengendalikan harga bahan pokok (bapok) dan laju inflasi di DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar agen
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA - Guna menekan mengendalikan harga bahan pokok (bapok) dan laju inflasi di DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar agenda Pasar Murah, Selasa (18/10) pukul 09.00-15.00 WIB di Halaman Kantor Disperindag DIY, Kusumanegara, Kota Yogyakarta.

Pasar Murah ini merupakan putaran pertama dari 10 Pasar Murah yang akan digelar di kabupaten/kota selama Oktober-Desember 2022 dengan target total 40.000 tonase (kilogram). Adapun harga bapok yang dijual di Pasar Murah mendapatkan subsidi dari Pemda DIY. Dengan demikian, daya beli masyarakat diharapkan dapat meningkat karena harga bapok yang dijual jauh lebih rendah dari pasaran.

“Subsidi kali ini per kilonya sebesar Rp2 ribu dipotong pajak,” jelas Kepala Disperindag DIY Ir. Syam Arjayanti saat ditemui di kantornya, Selasa (18/10) siang. Tambahnya, subsidi yang diberikan adalah bantuan potongan pada harga distribusi pada masing-masing distributor.

Disampaikan pula oleh Syam, kegiatan pasar murah ini merupakan shock therapy psychology kepada pedagang. “Tujuannya supaya para pedagang tidak menjual dengan harga yang cukup tinggi,” urainya. Ia menambahkan bahwa distributor yang mengikuti agenda Pasar Murah ini sudah dikurasi oleh Disperindag DIY. Menurutnya, semua lokasi pelaksanaan Pasar Murah akan digelar di tempat yang mudah dijangkau sehingga diharapkan dapat meningkatkan animo kunjungan masyarakat.

Setelah putaran pertama dilakukan, pada bulan yang sama, Pasat Murah putaran kedua dan ketiga, akan dilakukan di Bantul dan Sleman. Putaran kedua akan digelar di Lapangan Guwosari, Pajangan, Bantul pada Kamis (20/10) dan putaran ketiga digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Sabtu (22/10). Sebanyak tujuh kali Pasar Murah lainnya akan dilaksanakan di bulan November 2022.

Selain itu, Disperindag DIY juga akan memberikan Bantuan Biaya Distribusi sebanyak 126.000 tonase (kilogram) kepada beberapa distributor di Pasar Beringharjo, Demangan, dan Kranggan selama bulan Oktober hingga Desember 2022. Pemberian Bantuan Biaya Distribusi ini akan dilaksanakan sebanyak delapan kali.

Adapun distributor di wilayah DIY yang dilibatkan dalam agenda Pasar Murah antara lain Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), Rajawali Nusindo (RNI), Alfamidi, PT. Sari Agrotama Persada (Wilmar Group), PT. Madu Baru (Madukismo), PT. Goedang Grosir Berdikari, PT. Pangan Sura Makmur, PT. Pancaran Kasih Abadi, Paguyuban Pedagang Beras, Pasar Tani, Binaan Dinas Sosial DIY, dan Kios Ibu Endang Beringharjo.

“Kita sudah lakukan koordinasi dan kesepakatan harga dengan distributor. Mereka mau untuk datang ke sini. Jadi komoditi yang dijual di sini tentu kualitasnya sudah terjamin. Jadi berasnya, sudah lengkap perizinannya, minyaknya ada beragam merek, gulanya kita juga kerjasama dengan Madukismo. Sudah standar, sudah ada label, sudah terjamin dari sisi kualitas,” jelasnya.

Salah satu pengunjung Pasar Murah Disperindag DIY Hesti Badarosidi (64) merasa terbantu dengan adanya Pasar Murah. “Saya membeli minyak goreng, gula, barang putih, dan beras. Kebetulan saya mau punya hajatan. Pasar Murah membantu masyarakat kecil terutama yang menengah ke bawah, seperti telur di sini Rp24 ribu/kilogram, biasanya Rp28 ribu/kilogram. Bawang putih di sini Rp24 ribu/kilogram biasanya Rp28 ribu. Jadi Rp4 ribu bisa untuk yang lain,” katanya yang sehari-hari membuka warung di rumahnya.

Hesti merasa dampak kenaikan harga cukup berpengaruh dalam kesehariannya. “Saya jadi mengurangi pembelian, seperti nasi. Namun kita harus pandai-pandai aja, bisa dari singkong atau kentang. Harapannya, Dinas Perindustrian, selang beberapa bulan, bisa diagendakan lagi (Pasar Murah) Mungkin yang usaha kecil-kecilan bisa mencari untung dari sini, karena kalau di pasar kan udah mahal kalau dijual lagi. Jadi sangat membantu lah,” jelas warga Kelurahan Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini.

Selain menggelar Pasar Murah, Disperindag DIY sejak September 2022 melakukan Operasi Pasar Beras Murni dan Operasi Pasar Komoditi lainnya. Kegiatan ini akan melibatkan beberapa distributor di Yogyakarta. Operasi ini juga dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten/kota “Operasi Pasar Beras Murni akan dilaksanakan sebanyak lima kali dengan target sebesar 125.000 tonase (kilogram). Beras ini selanjutnya akan dijual para distributor di tiga pasar pantauan,” ujar Syam.

Sementara, Operasi Pasar Komoditi Lain, juga akan digelar sebanyak lima kali. Setiap distributor ditargetkan menjual total 250.000 tonase (kilogram) yang terdiri dari tepung terigu, minyak, dan gula di tiga pasar pantauan. Selain di tiga pasar pantauan tersebut, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di 12 lokasi di sekitar pasar pantauan dengan biaya distribusi ditanggung Pemda DIY.

Terkait laju inflasi, Syam menuturkan menurunkan angka inflasi bukanlah perkara mudah. “Ini menjadi tantangan bagi kita, apalagi ada gejolak global. Namun selama kita pantau, harganya masih dapat diakses oleh masyarakat. Yang penting harga tidak ada kenaikan, masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga murah, khususnya mereka yang kurang mampu. Kami mendorong kalurahan, kemantren, untuk ke Pasar Murah. Tidak terbebani dengan harga yang cenderung fluktuatif.”

 

Syam menambahkan, sejatinya selain harga barang pokok yang menekan inflasi, pihaknya tengah berupaya meningkatkan daya beli masyarakat untuk industri kerajinan dan UMKM. “Pola ini tapi belum ketemu masih kita pikirkan. Misal kalau batik harga sekian, dapat subsidi sekian dari pemerintah, itu akan jadi lebih murah. Ini masih terus dibahas dari tim anggaran,” tutupnya.  (*)