Tiga perusahaan fintech P2P lending kenalkan manfaat selama pandemi
Ekonomi, Fintech & UMKM

KFUND, DANON, dan Teman Prima Kenalkan Manfaat Fintech P2P Lending Selama Pandemi

  • YOGYAKARTA-Tiga perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) landing yang terdafter dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kinerja Sukses Gemilang, (KFUND), PT Danon Digital Nusantara (DANON), dan PT Prima Fintech Indonesia (Teman Prima) menggelar talk show dengan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Selasa, (15/12/2020).

Ekonomi, Fintech & UMKM
Tyo S

Tyo S

Author

YOGYAKARTA-Tiga perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) landing yang terdafter dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kinerja Sukses Gemilang, (KFUND), PT Danon Digital Nusantara (DANON), dan PT Prima Fintech Indonesia (Teman Prima) menggelar talk show dengan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Selasa, (15/12/2020). 

Talk show secara daring melalui aplikasi komunikasi video ini bertujuan mengenalkan industri fintech P2P lending serta pemahaman inovasi yang dilakukan fintech untuk tetap mendorong inklusi keuangan selama pandemi. 

“Kami sangat berharap adanya kehadiran industri fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial ke seluruh lapisan masyarakat melalui model bisnis fintech lending,” ujar CEO KFUND, Anoki Kiyoshi. 

Data yang telah diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisnis pinjaman fintech P2P lending telah mencapai Rp128,7 triliun hingga kuartal III 2020. Nilai itu tumbuh dari posisi tahun lalu yang hanya Rp44,8 triliun. Hal ini membuktikan bahwa industri P2P lending turut mendorong dan menggerakkan perekonomian negara seiring dengan pertumbuhannya yang signifikan. 

Kenaikan pesat penyaluran pinjaman P2P lending ini tak lepas dari peningkatan jumlah akun peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender), dengan pengguna aktif rentang usia produktif 19-34 tahun. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berharap stakeholders terkait mampu menjaga tren pertumbuhan positif ini, sehingga industri fintech P2P lending ke depan terus bisa berinovasi dalam memberikan layanan keuangan terhadap masyarakat. 

“Dengan adanya edukasi daring ini, kami juga berharap masyarakat Yogyakarta dapat memanfaatkan layanan produk P2P lending untuk kebutuhan dalam menghadapi masa pandemi dan tetap waspada terhadap fintech illegal,” ungkap IT Director DANON, Tigor Franky.

 

Sementara itu, Arif Lukman Hakim selaku Operational & PR Manager Teman Prima menegaskan bahwa per September 2020, satgas waspada investasi OJK sudah menutup 126 platform fintech lending ilegal karena maraknya tawaran pinjaman online selama masa pandemi.

Acara yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa UNY ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat antusisas menyambut kehadiran berbagai inovasi produk dalam bidang keuangan digital untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi serta mencapai target inklusi keuangan. (*)