Bantul

Kunjungan Wisata ke Dlingo Bantul Selama Libur Lebaran Anjlok

  • BANTUL, Jogjaaja.com - Kunjungan wisatawa ke objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul saat libur Lebaran 2023 mengalami penurunan hingga 22 perse
Bantul
Ties

Ties

Author

BANTUL, Jogjaaja.com - Kunjungan wisatawa ke objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul saat libur Lebaran 2023 mengalami penurunan hingga 22 persen dibandingkan libur Lebaran 2022 yang lalu. 

Pengelola objek wisata alam di Dlingo, Kabupaten Bantul kini lebih fokus untuk mengembangkan wisata bukan dari sisi jumlah pengunjung namun disisi kualitas wisata atau quality tourism yang jauh lebih menjanjikan.

Ketua Koperasi Notowono sebagai pengelola objek wisata di Dlingo, Purwo Harsono mengatakan kunjungan wisatawan pada saat libur Lebaran terhitung mulai tanggal 21-25/4/2023 mencapai 21.967 orang sedangkan pada libur Lebaran tahun 2022 mencapai 28.309 orang. "Kunjungan wisatawan turun hampir 20 persen. Kunjungan ini setara kunjungan wisatawan dalam satu hari di Pantai Parangtritis," katanya, Kamis (27/4/2023).

Pria yang akrab disapa Ipung mengaku pihaknya selama pandemi hingga masa transisi ke endemik hanya terus berbenah sarana dan prasarana yang ada dan tidak lagi mempunyai modal yang cukup untuk membuat destinasi alam baru yang cukup menarik bagi wisatawan. "Kita memperbaiki sarana dan prasarana saja sudah kobol-kobol duitnya. Apalagi mau membangun destinasi baru," tandasnya.

"Ya kita masih bersyukur, destinasi yang ada masih dikunjungi wisatawan sebab banyak destinasi alam yang terpuruk dan tidak bangkit lagi," tambahnya lagi.

Dengan terus menurunnya kunjungan wisatawan ke destinasi alam di Dlingo, pihak mencoba mengembangkan wisata berbasis quality tourism dengan berbagai paket yang ditawarkan kepada wisatan secara rombongan atau kelompok bukan lagi perorangan. "Misalnya kita tawarkan paket bagaimana membuat jamu tradisional, membatik hingga pentas budaya lengkap dengan penginapan sehingga pendapatan akan lebih tinggi dibandingkan mengandalkan jumlah kunjungan wisatawan," tandasnya.

 

Namun demikian kata Ipung, menyiapkan paket wisata berbasis quality tourism itu butuh waktu yang tidak pendek karena harus menyiapkan SMD hingga sarana dan prasarana betul-betul siap. "Misalnya paket kita tawarkan kepada turis asing minimal pemandu juga harus pandai bahasa inggris karena jika tidak bisa berbahasa inggris akan jadi kendala," ungkapnya. (Anz)