Ekonomi, Fintech & UMKM

Laba Microsoft Melonjak 27 Persen, Lampaui Proyeksi Analis

  • Microsoft membukukan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2023. Perusahaan melaporkan laba bersih US$22,3 miliar  setara Rp353,83 triliun (kurs Rp15.867) naik 27% dibandingkan tahun lalu sementara pendapatan tumbuh 13%.
Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

JAKARTA - Kinerja keuangan Microsoft melampaui prediksi analis untuk kuartal 1 fiskal berkat pertumbuhan cloud yang kuat

Microsoft membukukan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2023. Perusahaan melaporkan laba bersih US$22,3 miliar  setara Rp353,83 triliun (kurs Rp15.867) naik 27% dibandingkan tahun lalu sementara pendapatan tumbuh 13%.

Platform cloud milik Microsoft, Azure, menunjukkan pertumbuhan yang mengejutkan, yaitu lebih dari yang diperkirakan sebesar 29%.

Pendapatan fiskal kuartal pertama Microsoft ( MSFT ) mengalahkan ekspektasi analis karena segmen cloud Azure perusahaan tumbuh lebih dari yang diperkirakan.

Laba bersih raksasa teknologi ini mencapai $22,3 miliar, naik 27% dari tahun ke tahun. Laba per saham yang disesuaikan adalah $2,99 Rp47,44 ribu. Pendapatan meningkat sebesar 13% YoY menjadi US$56,5 miliar setara Rp896,49 triliun karena bisnis cloud Microsoft memberikan peningkatan yang tidak terduga.

Bisnis cloud Microsoft, Azure, meningkatkan penjualan secara signifikan melebihi perkiraan investor yang hanya 26%.

Lonjakan sebesar 29% ini dipicu oleh layanan berbasis konsumsi perusahaan, kata Microsoft. Ini adalah pertama kalinya segmen ini menunjukkan pertumbuhan dalam dua tahun.

Perusahaan optimis terhadap prospek jangka panjang bisnis Azure-nya, karena mereka memperkirakan pendapatan di segmen ini akan terus meningkat di sisa tahun fiskal ini.

Microsoft dengan cepat dan tegas mengalihkan fokusnya untuk mencakup berbagai penawaran berbasis AI pada tahun lalu. Pada Januari 2023, perusahaan mengumumkan investasi US$10 miliar setara Rp158,67 triliun di OpenAI, pembuat model bahasa besar ChatGPT yang populer.

Hanya selang beberapa minggu kemudian, perusahaan tersebut meluncurkan versi baru mesin pencari Bing dan browser Edge, keduanya kini didukung oleh AI.

Sejak saat itu, Microsoft juga telah merilis aplikasi berbasis AI yang mendukung sejumlah produk lainnya.

Salah satu hal yang cukup mempengaruhi pendapatan perusahaan ini adalah akuisisi Microsoft yang baru saja selesai. Microsoft mengakuisisi penerbit video game Activision Blizzard senilai US$69 miliar setara Rp1,09 kuadriliun awal bulan ini.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 26 Oct 2023