News

Mahasiswa KKN PPM UGM Diminta Bantu Tingkatkan Status Desa Berkembang di Ngawi

  • NGAWI, Jogjaaja.com  - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melepas 1.172 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) P
News
Ties

Ties

Author

NGAWI, Jogjaaja.com  - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melepas 1.172 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode 4 Tahun 2023. KKN ini bertemakan “Penguatan Ideologi Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pemantauan Pemilu”. Selama 50 hari (18 Desember 2023-5 Februari 2024) dan didampingi 55 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mahasiswa akan mengabdi di 30 kota/kabupaten dan 13 provinsi se-Indonesia.

Salah satunya adalah Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Kali ini KKN berlokasi di Kecamatan Kendal. Tepatnya di Dusun Jatirejo, Dusun Towo (Desa Patalan) dan Dusun Pentuk Pelem, Sondriyan (Desa Majasem). Sebanyak 23 mahasiswa dipimpin oleh Koordinator Unit Sigit Bagas Prabowo (Fakultas Filsafat) bersama 4 koordinator Sub Unit (Kormasit).

Pembagiannya sebagai berikut: Dusun Sondriyan, Desa Majasem Ubai (Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik), Dusun Jatirejo, Desa Patalan Nur Adestya (Prodi Manajemen Penilaian Properti Sekolah Vokasi), Dusun Pentuk Pelem, Desa Majasem Putu Kuncoro Jati (Prodi Matematika, Fakultas MIPA), Dusun Towo, Desa Patalan Chusnu Naura Syifa Fatika (Prodi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian).

Upacara penerimaan mahasiswa KKN PPM UGM berlangsung di aula kantor Kecamatan Kendal, 18 Desember 2023. Nampak menyambut dengan ramah Sekretaris Camat Kendal Agus Priyo Santoso, SP., MMA., Kapolsek Kendal IPTU Tri Handoyo, Kepala Desa Patalan Sukarlan dan Kepala Desa Majasem Suhadi Purnomo yang diwakili oleh Didik.


Sekcam Kendal Agus mengutarakan bahwa Ngawi memiliki 19 kecamatan. Empat kecamatan di antaranya berada di lereng Gunung Lawu, yakni Kendal, Sine, Ngrambe, dan Jogorogo. Keempatnya terkenal dengan singkatan KeNeBeJo. Dahulunya KeNeBeJo memiliki iklim yang dingin. Namun kini berubah, mulai terasa agak panas. Sumberdaya alam banyak yang sudah dieksploitasi. Kendal sendiri mempunyai 10 desa. Ada beberapa yang masih berkembang, ada pula desa maju dan desa mandiri.

“Patalan merupakan desa berkembang. Dengan adanya KKN di sini paling tidak dengan bekal ilmu yang dipunyai mahasiswa, maka bisa meningkatkan Patalan dari desa berkembang ke desa maju. Ada pengelolaan hutan bersama masyarakat yang dapat menyejahterakan masyarakat,” harap Agus.

Masih menurut Agus, Camat Kendal, Sofwan Ahmadi S.Sos., MM. berpesan pula bahwa sebentar lagi akan pilihan. Mahasiswa diharapkan dapat amenciptakan kondusivitas pembangunan di Kendal.

Sementara itu, secara resmi DPL KKN PPM UGM, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. menyerahkan mahasiswa KKN sembari memohon arahan para tokoh pemerintahan dan tokoh masyarakat Kendal untuk membimbing para mahasiswa. Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini pun meminta mahasiswa agar dapat bermasyarakat sebaik-baiknya dan menerapkan ilmu yang didapatkan dari perkuliahan.

"Semoga KKN UGM di Kendal bisa memberdayakan, memberikan perbaikan dan menjaga kerukunan masyarakat. Syukur-syukur membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelas Atus. Sebelum di Kendal, selama 10 tahun DPL KKN ini berpindah-pindah mendampingi mahasiswa KKN di Kecamatan Pitu, Sine, dan Jogorogo.

Penjelasan Atus itu sejalan dengan arahan Rektor UGM Prof. Ova Emilia bahwa saat melaksanakan KKN para mahasiwa bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan masyarakat. Penyelenggaraan KKN merupakan wujud komitmen UGM untuk mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Untuk itu, mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan dan berperan pula guna penguatan ideologi pancasila dan nasionalisme. Hal terpenting lainnya, mahasiswa supaya menjaga dan menjunjung nama baik UGM melalui dedikasi dan prestasi kerja optimal.

Menutup acara, Kapolsek Kendal memberikan pembekalan mengenai kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kecamatan Kendal. Menurut Polisi yang lama bertugas di intelijen ini pun meminta mahasiswa KKN UGM supaya pandai-pandai menempatkan diri dan berhati-hati. 
“Kalau bisa mengurangi kegiatan di malam hari. Kegiatannya dibuat terbuka biar tidak dicurigai. Hati-hati juga berpose dengan jarinya. Jangan foto dengan banner atau foto capres,” jelas IPTU Tri Handoyo.

Mahasiswa KKN senantiasa membawa nama baik almamater UGM. Untuk itu, jangan memicu permasalahan yang bisa muncul ke permukaan dan berhadapan dengan kepolisian. Kapolsek Kendal ini menekankan  bahwa pelaksanaan KKN bisa lancar dan sukses bila koordinasi, kerja sama, kolaborasi terus dijaga. (*)