Virgin Beach, Bali (thetwohappywanderers)
Ekonomi, Fintech & UMKM

Melejit 139 Persen, Pandapatan Pariwisata Global Tembus Rp939.000 Triliun

  • Pergerakan jumlah wisatawan internasional diperkirakan mencapai 13,579 miliar, naik sebanyak 139,6% dari tahun 2019.
Ekonomi, Fintech & UMKM
Leon

Leon

Author

JAKARTA - Pandemi sudah sepenuhnya tuntas. Berdasarkan laporan terbaru dari Laporan Tren Ekonomi Pariwisata Dunia 2024, proyeksi pendapatan industri pariwisata untuk tahun ini menjanjikan kenaikan drastis. 

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pariwisata Kota Berkelanjutan yang diadakan di Wellington, Selandia Baru, memprediksi pendapatan industri pariwisata akan mencapai puncaknya pada tahun 2024, bahkan melampaui tingkat pra-pandemi tahun 2019. 

Pergerakan jumlah wisatawan internasional diperkirakan mencapai 13,579 miliar, naik sebanyak 139,6% dari tahun 2019.  Jumlah sebanyak itu menandai pemulihan yang mengesankan setelah dampak pandemi global. 

Selain itu, proyeksi pendapatan global dari sektor pariwisata juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, diperkirakan mencapai angka fantastis sebesar US$5,8 triliun atau sekitar Rp939.020 triliun (kurs Rp16.190). 

Jumlah tersebut menjadi indikator positif bagi industri pariwisata yang menunjukkan pemulihan kuat dan kebangkitan sistematis setelah masa-masa sulit akibat pandemi.

Sebelumnya KTT tersebut juga membahas masalah-masalah krusial yang dihadapi oleh industri pariwisata saat ini. 

KTT ini menarik peserta dari 42 negara dan kawasan yang berbeda, serta menyoroti perhatian global terhadap isu-isu penting dalam industri pariwisata.

Salah satu tema utama yang disoroti dalam konferensi ini adalah perlunya adaptasi industri pariwisata terhadap kemajuan teknologi dan perubahan iklim. 

Para pembicara menekankan pentingnya inovasi dalam meningkatkan pengalaman wisatawan sambil mempertahankan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. 

Wali Kota Wellington, Tory Whanau, berbagi pengalamannya tentang upaya ibu kota Selandia Baru dalam menerapkan praktik pariwisata berkelanjutan.

“Kami menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif.” terang Tory.

Diskusi forum tersebut juga menyoroti peran teknologi pintar dalam menciptakan pengalaman wisata yang lebih baik dan meningkatkan keamanan.

Dengan fokus pada pariwisata berkelanjutan, pembicaraan di KTT ini menekankan pentingnya melindungi lingkungan, budaya, dan kearifan lokal dalam pengembangan industri pariwisata.

 World Tourism Cities Federation (WTCF) dan Dewan Kota Wellington yang menjadi tuan rumah acara ini, menegaskan komitmen mereka untuk mempromosikan prinsip-prinsip pariwisata yang bertanggung jawab.

Sebagai organisasi pariwisata internasional yang berfokus pada perkotaan, WTCF memiliki 246 anggota di 86 negara dan kawasan. 

Dengan diselenggarakannya konferensi ini, mereka telah menunjukkan keseriusan lembaga tersebut dalam memimpin perubahan positif dalam industri pariwisata global.