News

Mengenal Pari Raksasa, Ikan Air Tawar Terbesar yang Tengah Viral

  • YOGYA, Jogjaaja.com -  Baru-baru ini, jagad media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang menunjukkan sekelompok nelayan menangkap ikan pari raksasa di se
News
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com -  Baru-baru ini, jagad media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang menunjukkan sekelompok nelayan menangkap ikan pari raksasa di sebuah sungai.

Dalam video tersebut, terlihat puluhan orang sedang berusaha mengangkat pari raksasa, yang diketahui seberat 300 kilogram itu, menggunkan kain lebar berwarna hijau.

Dalam deskripsi video dikatakan orang-orang ini tengah melepaskan kembali ikan tersebut ke sungai.

Lokasi video itu pun diidentifikasi berada di pinggiran Sungai Mekong, Kamboja, tepatnya di sebuah pulau bernama Koh Preah.

Berdasarkan penelusuran Reuters, ikan pari raksasa yang tertangkap itu bernama Christened Boramy, yang dalam bahasa Khmer berarti “bulan purnama”.

Dia disebut demikian lantaran bentuk badan ikan yang bulat seperti bulan penuh.

Ahli biologi University of Nevada, Zeb Hogan, menyebut temuan ikan raksasa ini mengindikasikan hal yang bagus. Hal ini karena berarti bentangan Sungai Mekong masih terbilang memiliki kadar air yang sehat.

"Ini adalah berita yang sangat menarik,” ujarnya, dikutip Rabu (22/6/2022)

“Bukan hanya karena itu adalah ikan terbesar di dunia, tapi ini juga menunjukkan bahwa ada tanda harapan ikan besar ini masih hidup di sini," lanjut dia.

Ikan pari raksasa ini pun memecahkan rekor sebagai ikan air tawar terbesar yang pernah ditemukan. Sebelumnya, rekor ini dipegang ikan lele raksasa seberat 293 kilogram yang ditangkap di hulu sungai di wilayah Thailand utara pada 2005 silam.

Sungai Mekong memang dikenal memiliki populasi ikan paling beragam ketiga di dunia, meskipun penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, intrusi air asin, dan penipisan sedimen telah menyebabkan stok ikan mulai menurun drastis.

Ikan pari sendiri, sebagaimana ikan purba lainnya, diketahui dapat mencapai panjang 2 meter. Ia sering dijumpai berkeliaran di wilayah sungai-sungai Thailand, Kamboja, Indonesia, dan Malaysia, yang kerap kali mengubur diri di dasar sungai berpasir atau berlumpur.

“Namun, tidak ada yang bisa memperkirakan jumlahnya yang tersisa, habitat mana yang disukai, pernah atau tidak menjelajah ke laut, tempat kerabat mereka yang lebih populer tinggal,” tulis Steven Lovgren dalam laman National Geographic, dikutip Rabu (22/6/2022).

Berdasarkan laporan National Geographic, ikan pari air tawar raksasa memiliki sejarah yang rumit.

Dia berasal dari famili Dasyatidae, yang pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada tahun 1852 oleh ahli ikan asal Belanda, Pieter Bleeker, dan diidentifikasi sebagai spesies baru.
Akhirnya, pada tahun 2008, para ilmuwan kembali meneliti spesies ini, dan kemudian diberi nama Urogymnus polylepis.

Secara fisik, ikan pari raksasa bernapas melalui lubang atau spirakel yang berada di bagian atas tubuh mereka.

Hewan purba ini biasanya berburu kerang atau kepiting dengan sensor yang terletak di sekitar mulut, yang bisa mendeteksi medan listrik pada hewan buruan.

Meskipun ikan pari bukan makhluk yang agresif, mereka adalah salah satu dari sedikit ikan besar yang berpotensi bahaya. Setiap pari memiliki duri tajam di pangkal ekor, yang mudah menembus kulit bahkan tulang manusia.

Penyengat ini bisa mencapai panjang 15 inci (38,1 cm) dan biasanya mengandung racun. Namun demikian, para ahli menekankan pari tidak memiliki sifat agresif.

Alasan utama mengapa para ilmuwan hanya tahu sedikit tentang pari air tawar raksasa adalah karena mereka bersembunyi di dasar sungai. 

Mereka tidak dianggap sebagai ikan yang lazim dikonsumsi, sehingga mereka jarang menjadi sasaran para nelayan, meskipun terkadang mereka tertangkap jaring. (*)