News

Microsoft Dibobol, AS Langsung Tuding Rusia

  • Pejabat Amerika Serikat telah mengaitkan kelompok peretas dengan dinas intelijen luar negeri Rusia, memperkuat kekhawatiran akan ancaman serius terhadap keamanan siber global.
News
mala

mala

Author

JAKARTA , Jogjaaja.com - Serangan siber yang diduga didukung oleh Rusia telah berhasil mengakses beberapa sistem perangkat lunak inti milik Microsoft. 
 

Para peretas yang disinyalir terlibat berhasil mengakses beberapa sistem perangkat lunak inti milik Microsoft, termasuk memanfaatkan informasi curian dari email perusahaan untuk meretas kode sumber dan sistem internalnya. 

Serangan ini terjadi telah menciptakan kekhawatiran serius di kalangan ahli keamanan dan industri teknologi. 

Serangan tersebut berfokus pada perusahaan teknologi, menimbulkan kekhawatiran bahwa tujuan utama serangan ini adalah pengumpulan intelijen.

Meskipun dampak dan tujuan serangan belum sepenuhnya diketahui, para ahli keamanan khawatir bahwa akses yang diperoleh oleh para peretas dapat digunakan untuk serangan lanjutan yang lebih kompleks dan merusak. 

Dikutip dari CNN Internasional, kejadian ini menyoroti eskalasi ancaman siber yang semakin meningkat, di mana kelompok-kelompok negara atau yang terkait dengan negara dapat mengeksploitasi celah keamanan untuk memasuki infrastruktur teknologi kunci.

Pentingnya melibatkan dan memperkuat kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman siber semakin terlihat, sambil mengidentifikasi dan mengejar kelompok yang bertanggung jawab. 

Upaya penguatan keamanan siber perusahaan dan penyelidikan yang lebih mendalam untuk memahami dampak serangan ini juga menjadi prioritas.

Seiring kejadian serangan siber semakin kompleks, upaya perlindungan dan respons yang terkoordinasi menjadi krusial untuk melindungi integritas dan keamanan infrastruktur teknologi global.

Pejabat Amerika Serikat telah mengaitkan kelompok peretas dengan dinas intelijen luar negeri Rusia, memperkuat kekhawatiran akan ancaman serius terhadap keamanan siber global. 

Penyataan tersebut menyoroti ketegangan yang terus berlanjut, dengan Rusia yang terus aktif dalam upaya pembobolan perusahaan teknologi. 

Dalam menghadapi meningkatnya ancaman siber, perusahaan dan organisasi perlu meningkatkan langkah-langkah perlindungan mereka dan tetap waspada terhadap potensi serangan di masa depan.

Kemitraan yang erat dengan pihak berwenang juga menjadi kunci dalam upaya mencegah dan merespons serangan siber. Kolaborasi antar-lembaga dan lintas-negara akan membantu mengidentifikasi, melacak, dan menanggapi ancaman siber dengan lebih efektif.

Dalam menghadapi peretasan yang terus muncul, penting untuk menerapkan kebijakan keamanan yang canggih, serta meningkatkan kesadaran dan pelatihan terkait keamanan siber.