Mira Sonia memberikan sambutan setelah kembali terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) periode 2022-2025 melalui Rapat Umum Anggota ABADI di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (23/6/2022).
News

Mira Sonia Siap Kampanyekan Alih Daya Sehat Usai Terpilih Kembali Sebagai Ketua Umum ABADI

  • Rapat Umum Anggota Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) yang berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (23/6/2022) memutuskan untuk memilih kembali Mira Sonia sebagai Ketua Umum ABADI. Mira terpilih secara aklamasi untuk menjadi nahkoda ABADI periode 2022-2025.
News
Tyo S

Tyo S

Author

YOGYAKARTA, Jogjaaja.com – Rapat Umum Anggota Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) yang berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (23/6/2022) memutuskan untuk memilih kembali Mira Sonia sebagai Ketua Umum ABADI. Mira terpilih secara aklamasi untuk menjadi nahkoda ABADI periode 2022-2025.

“Salah satu program kerja kami adalah ABADI dapat membuat standarisasi dan sertifikasi untuk manajemen alih daya yang benar dan sehat baik bagi para pelaku industri alih daya maupun perusahaan yang menggunakannya. Selain itu, saya berharap ABADI bisa mengawal pemerintah untuk mensukseskan transformasi dari tenaga honorer menjadi tenaga alih daya,” kata Mira dalam sambutannya.

Untuk ke depan, imbuh Mira, ABADI akan lebih selektif dalam memilih anggota baru. Ada syarat yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki izin, taat peraturan, dan bersedia menandatangani pakta integritas. Saat ini jumlah anggota ABADI mencapai 101 perusahaan.

“Ke depan kami memang ingin menambah jumlah anggota dan jenis kepesertaan. Kami sendiri tidak membatasi jenis pekerjaan. Intinya ABADI ingin mewujudkan alih daya sehat yang membawa kesejahteraan bagi pegawai dan keunggulan bagi industri di Indonesia,” tutur Mira.

Dalam kepengurusan baru tersebut ABADI juga akan terus mengkampanyekan alih daya sehat untuk menghapus stigma negatif di masyarakat. Untuk itu, ABADI bekerja sama dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, termasuk dengan para pengguna jasa alih daya. 

“ABADI adalah rumah bagi perusahaan-perusahaan alih daya dengan visi yang sama yaitu menciptakan ekosistem alih daya yang sehat, menjaga kelangsungan alih daya, dan mendukung percepatan pertumbuhan industri lain. Kita harus memberikan edukasi kepada para pemberi kerja yang menjadi klien dari perusahaan alih daya untuk menggunakan perusahaan alih daya yang sehat,” tandasnya.

Sekretaris Jenderal ABADI Widiantoro Baroto menyebut ABADI sudah memberi bukti mengenai ekosistem alih daya yang sehat. Bukti tersebut diwujudkan dengan data dari BPJS Ketenagakerjaan yang menyatakan bahwa tingkat kepatuhan anggota ABADI mencapai 92 persen.

“Ini adalah contoh bahwa kita patuh terhadap peraturan. Tingginya tingkat kepatuhan ini sekaligus juga bisa meminimalisir stigma buruk mengenai perusahaan alih daya,” terang Widi.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Arsjad Rasjid mengapresiasi kinerja ABADI yang menaungi 101 perusahaan alih daya dengan jutaan tenaga kerja di dalamnya. Menurutnya, angka tersebut diprediksi akan terus meningkat. Namun ABADI, menurut Arsjad, masih memilih sejumlah ‘pekerjaan rumah’ yang harus diselesaikan. 

“ABADI harus mampu menghilangkan stigma negatif dan lebih memperhatikan hak-hak tenaga kerja alih daya. Selain itu, kapabilitas dan kualitas berbagai jenis pekerjaan outsourcing juga harus lebih ditingkatkan,” kata Arsjad Rasjid. (*)