Situasi pasca hujan deras dan angin kencang di Jalan Berbah, Tegalkopen, Banguntapan, Bantul, Rabu (2/2/2022).
Jogja

Monsun Bakal Menguat Akhir Tahun, Ini Dampaknya Bagi Yogyakarta

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Memasuki awal musim penghujan di DIY, diprediksi potensi angin baratan atau monsun Asia menguat di Bulan Desember 2022.Kepala Kelompok Dat
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Memasuki awal musim penghujan di DIY, diprediksi potensi angin baratan atau monsun Asia menguat di Bulan Desember 2022.

Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman, Etik Setyaningrum, mengatakan hal tersebut mengindikasikan musim hujan sedang berlangsung. Hal ini merupakan bagian dari La Nina Triple Dip yang sudah berlangsung sejak 2020. La Nina Triple Dip merupakan fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya, dan berlangsung tiga tahun berturut-turut.

Fenomena ini berdampak pada pertumbuhan awan-awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. “Berdasarkan monitoring, La Nina lemah diprediksi sampai akhir tahun 2022, dan berangsur ke netral di awal tahun 2023,” kata Etik, Kamis (20/10/2022).

Meski cenderung lemah, terdapat potensi hujan lebat atau sangat lebat terutama di wilayah DIY. Masyarakat diminta tetap waspada akan cuaca ekstrem ini, termasuk pada potensi genangan, banjir maupun longsor, terutama di daerah rawan bencana. “Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh. Jangan berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat dan petir,” katanya.

Masyarakat juga perlu menyiapkan diri untuk menghadapi musim hujan, khususnya petani untuk menentukan pola tanam yang disesuaikan dengan awal musim hujan yang terjadi pada pertengahan Oktober 2022. Selama musim hujan perlu diwaspadai juga bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang yang berpotensi terjadi di daerah-daerah rawan bencana di DIY.

“Pada daerah dengan awal musim hujan yang jatuh lebih awal, perlu langkah-langkah penyesuaian di sektor pertanian, misalnya melakukan musim tanam lebih awal, menentukan varietas yang cocok terhadap iklim musim hujan, panen air hujan dan mengisi waduk untuk persiapan pada periode musim kemarau tahun depan,” kata Etik. (Eff)