Ekonomi, Fintech & UMKM

Mulai 12 Agustus 2023, Garuda Indonesia Layani Penerbangan Umroh dari Bandara YIA

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mengoptimalkan pangsa pasar Umrah sebagai salah satu fokus dalam upaya transformasi d
Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mengoptimalkan pangsa pasar Umrah sebagai salah satu fokus dalam upaya transformasi dan akselerasi kinerja Perusahaan selaras dengan peningkatan jumlah armada yang beroperasi di tahun ini.

Komitmen tersebut yang salah satunya dioptimalkan melalui pengoperasian layanan penerbangan langsung dari Yogyakarta untuk menuju Jeddah dan Madinah yang akan mulai dioperasikan pada 12 Agustus 2023 mendatang.  
Adapun pengoperasian layanan penerbangan ke Tanah Suci dari Yogyakarta tersebut merupakan bagian dari pengembangan jaringan penerbangan Umrah yang dilaksanakan dimana Garuda Indonesia secara bertahap akan memperluas layanan penerbangan langsung ke Tanah Suci dari 5 (lima) kota besar di Indonesia yaitu Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Banda Aceh, dan Kertajati yang akan mulai dilayani pada bulan Agustus hingga September 2023 mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa perluasan layanan penerbangan langsung ke Tanah Suci dari berbagai kota besar di Indonesia ini merupakan upaya Garuda Indonesia, sebagai national flag carrier, untuk menjembatani kebutuhan layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat guna menjalankan perjalanan ibadahnya, terlebih mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.

“Perluasan rute penerbangan langsung menuju Jeddah dan Madinah dari 5 kota di tahun 2023 ini menjadi refleksi optimisme Garuda terhadap peluang layanan penerbangan umrah yang tumbuh signifikan khususnya di tengah animo masyarakat untuk segera berangkat menuju Tanah Suci pada fase endemi saat ini,” jelas Irfan.

“Tersedianya layanan penerbangan dari beberapa kota strategis ini diharapkan tidak hanya dapat memberikan nilai tambah bagi para calon jemaah, terutama dari aspek waktu yang tentunya lebih efisien karena dapat terbang langsung menuju Tanah Suci tanpa harus transit di Jakarta, namun juga kedepannya dapat turut berkontribusi untuk mendukung penguatan ekosistem layanan haji dan umrah di Indonesia,” tambah Irfan.

Adapun pengoperasian layanan penerbangan dari Yogyakarta untuk menuju Tanah Suci ini akan dilayani 1 kali setiap minggunya (hari Sabtu) dengan GA942 yang akan diberangkatkan dari bandara Yogyakarta International Airport pada pukul 11.05 LT dan akan tiba di bandara King Abdul Aziz International Airport pada pukul 17.25 LT. Sementara itu penerbangan dari Jeddah ke Yogyakarta akan dilayani dengan GA943 yang akan diberangkatkan dari  King Abdul Aziz International Airport pada pukul 19.25 LT dan direncanakan akan tiba di bandara Yogyakarta International Airport pada pukul 10.25 LT

Irfan menambahkan, “Selain melalui pengoperasian layanan penerbangan ke Tanah Suci melalui lima kota besar ini, optimalisasi jaringan penerbangan menuju Timur Tengah pada tahun ini juga kami laksanakan melalui penambahan frekuensi penerbangan pada rute Jakarta – Jeddah pp menjadi sebanyak 16x/minggu dan Jakarta – Madinah sebanyak 7x/minggu, yang akan dilaksanakan mulai Agustus mendatang. Melalui berbagai upaya optimalisasi layanan penerbangan ke Tanah Suci ini, maka pada bulan September mendatang Garuda Indonesia akan melayani sebanyak total 29 penerbangan menuju Tanah Suci, di mana jumlah tersebut meningkat sekitar 70 persen dibandingkan jumlah layanan penerbangan umrah yang telah dilayani sebelumnya, yakni 17 kali setiap minggunya dari Jakarta.” 

“Kiranya perluasan jaringan yang kami laksanakan ini dapat memberikan added value dan pilihan jadwal penerbangan yang semakin beragam bagi perjalanan ibadah masyarakat Indonesia, melalui layanan penerbangan langsung ke Tanah Suci yang terintegrasi dari berbagai kota besar di Indonesia. Selain itu, kiranya pengoperasian penerbangan ini mampu mendorong perekonomian Indonesia melalui potensi hasil bumi Indonesia dan UMKM unggulan untuk dapat diekspor ke Arab Saudi sebagai langkah perluasan pangsa pasar ekspor Indonesia ke kancah internasional,” pungkas Irfan. (*)