Photo by Lukas: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-gray-laptop-577210/
Jogja

Neraca Perdagangan DIY Masih Surplus di Januari 2023

  • YOGYA, Jogjaaja.com - BPS Propinsi DIY mencatat neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Januari 2023 mengalami  surplus US$43,7 juta. Nilai tersebut
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - BPS Propinsi DIY mencatat neraca perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Januari 2023 mengalami  surplus US$43,7 juta. Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun  sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$49,9 juta.

Kepala BPS DIY Sugeng Arianto Msi menjelaskan nilai impor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari 2023 mencapai US$13,3 juta,  naik 19,82 persen dibandingkan Desember 2022. Sementara jika dibandingkan  Januari 2022, nilai impor turun 28,11 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh impor dari negara asal barang utama mengalami kenaikan. Impor dari Korea Selatan menunjukkan peningkatan terbesar yaitu US$0,7 juta (100,00 persen). 

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor Januari 2023 mengalami penurunan 28,11 persen. Persentase penurunan terbesar ditunjukkan oleh impor dari Taiwan sebesar 63,16 persen. Sementara persentase peningkatan terbesar merupakan impor dari Amerika Serikat sebesar  1.000,00 persen.

Sugeng menjelaskan total nilai impor dari 8 (delapan) negara Januari 2023 mencapai US$12,2 juta atau naik  US$2,4 juta (24,49 persen) dibandingkan Desember 2022. Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh naiknya nilai impor dari beberapa negara utama seperti Korea Selatan  sebesar US$0,7 juta (100,00 persen); Jepang US$0,4 juta (200,00 persen); Taiwan US$0,4  juta (133,33 persen); dan Amerika Serikat US$0,4 juta (57,14 persen). 

Dibandingkan periode  yang sama tahun sebelumnya, impor dari 8 negara utama selama Januari 2023 turun sebesar 21,29 persen. Persentase penurunan nilai impor terutama berasal dari Taiwan 63,16 persen,  Hongkong 58,33 persen, dan Tiongkok 8,47 persen.

"Tiga negara pemasok barang impor terbesar Januari 2023 adalah Tiongkok sebesar US$5,4 juta kemudian Hongkong US$2,5 juta dan Korea Selatan US$1,4 juta. Kenaikan impor terbesar dari Korea Selatan yaitu US$0,7 juta. Adapun tiga iga besar kelompok komoditas impor Januari 2023 adalah filamen buatan sebesar US$2,1 juta; kain rajutan US$1,5 juta; dan kain ditenun berlapis US$1,4 juta," ungkap Sugeng Arianto Msi.

 

Perkembangan ekspor dan impor Propinsi DIY Januari 2023

Dia menerangkan kenaikan impor golongan barang terbesar Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 adalah kain rajutan US$0,9 juta. Sedangkan penurunan terbesar adalah filamen buatan US$0,4 juta. Sedangkan menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada barang konsumsi sebesar  60,00 persen. Sementara bahan baku/penolong turun 20,00 persen dan barang  modal turun 70,00 persen.

Secara umum, kata Sugeng Arianto impor mengalami peningkatan sebesar 19,82 persen. Impor barang konsumsi naik sebesar 100,00 persen. Sedangkan, impor bahan baku/penolong naik sebesar 15,38 persen. Sementara, barang modal menunjukkan kanaikan sebesar 50,00 persen. Sedangkan nilai impor Januari 2023 dibanding Januari 2022 (y-on-y) menunjukkan penurunan  sebesar 28,11 persen. Impor barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 60,00 persen.

"Impor bahan baku/penolong turun sebesar 20,00 persen dan impor barang modal menunjukkan penurunan sebesar 70,00 persen. Dilihat dari peranan terhadap total impor Januari 2023, impor bahan baku/penolong mendominasi sebesar 90,23 persen. Sedangkan peranan barang konsumsi sebesar 7,52  persen dan barang modal sebesar 2,26 persen," tandasnya.

Sebelumnya diketahui Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari 2023 mencapai US$36,8 juta atau turun 32,85 persen dibanding Desember 2022. Dibanding Januari 2022 nilai  ekspor turun sebesar 28,96 persen.

Kepala BPS DIY Sugeng Arianto Msi menjelaskan ekspor Januari 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$14,1 juta, disusul Jepang sebesar US$3,6 dan Jerman sebesar US$3,6 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 57,88 persen. 

Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$10,2 juta dan ASEAN sebesar US$0,8 juta. Khusus ASEAN, tiga besar negara tujuan ekspor bulan Januari 2023 adalah Singapura dan Thailand masing-masing sebesar US$0,2 juta dan Malaysia sebesar US$0,1 juta.(*)