Salah satu pasangan pengantin mengikuti Nikah Bareng Pitulasan, Minggu (7/8/2022).
News

Nikah Bareng Pitulasan Diwarnai dengan Lomba Makan Kerupuk

  • Nikah Bareng Pitulasan bertema ‘Merajut Hati, Mencerdaskan Bangsa, Pantang Menyerah untuk Indonesia digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia pada Minggu (7/8/2022). Acara yang digagas Forum Taaruf (Fortais) Indonesia bekerja sama dengan Karang Taruna Malangan Yogyakarta dan didukung sejumlah pihak ini menyuguhkan keunikan tersendiri.
News
Tyo S

Tyo S

Author

YOGYAKARTA, Jogjaaja.com – Nikah Bareng Pitulasan bertema ‘Merajut Hati, Mencerdaskan Bangsa, Pantang Menyerah untuk Indonesia digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia pada Minggu (7/8/2022). Acara yang digagas Forum Taaruf (Fortais) Indonesia bekerja sama dengan Karang Taruna Malangan Yogyakarta dan didukung sejumlah pihak ini menyuguhkan keunikan tersendiri.

Ketua Fortais Indonesia RM. Ryan Budi Nuryanto, SE mengatakan acara nikah bareng ini diikuti empat pasangan, yakni Suwardi (48 tahun)-Erni Widiyanti (43 th), Enomalia Hartantri (20 tahun)-Tri  Sahri Romadhon (29 tahun), Erna Setyowati (54 tahun)-Surono (47 tahun), dan Mai Marjiyani (27 tahun)-Yusuf Fajarudin (32 tahun).

Acara diawali dengan kirab para calon pengantin menuju Balai RW 13 Malangan sejauh 500 meter dengan naik angkong sebagai cucuk lampah komunitas sepeda onthel Pojok. Para calon pengantin ini diiringi 2 orang berkostum pejuang yang naik egrang dan 3 gadis belia berbusana jawa, MUA (make up artis) serta anak-anak dari usia TK hingga SLTA sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Prosesi pernikahan dipimpin Kepala KUA Umbulharjo H. Handdri Kusuma, S.Ag, MSI, Drs. Suparman (penghulu), dan M. Fauzan Fakhulloh, SHI (penghulu) secara bergantian. Mas kawin untuk pernikahan ini cukup unik berupa seperangkat alat sholat dann buku perjuangan dengan pengikat cincin kawin batu merah putih bertuliskan 77 sebagai simbol HUT RI. Setelah prosesi ijab, para pengantin dan tamu undangan mengikuti perlombaan makan kerupuk.

RM. Ryan Budi Nuryanto, SE selaku Ketua Fortais Indonesia & Nikah Bareng Nasional mengatakan bahwa konsep nikah di mobil monica dengan mahar seperangkat alat sholat & buku perjuangan dengan pengikat cincin kawin merah putih bertuliskan 77 ini mengandung syarat dan makna.

“Sekarang ini perjuangan kita dan khususnya para pengantin adalah tidak angkat senjata tetapi dengan literasi dan teknologi yang harus tetap mempunyai jiwa merah putih pantang menyerah untuk membangun rumah tangga dan bangsa ini menuju puncak kejayaan pasca pandemi. Acara ini juga bertujuan untuk bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menikah dan berkontribusi langsung membangun bangsa dengan membawa misi religi, sosial, budaya, kebangsaan dan destinasi wisata,” kata Ryan.

Salah satu pasangan pengantin yaitu Erni dan Suwardi dari Kota Yogyakarta mengatakan acara ini unik dan berkesan karena semua fasilitas nikah gratis dan bertepatan dengan momentum HUT RI yang akan dikenang sepanjang sejarah. “Acara ini sangat berkesan bagi kami. Apalagi semua fasilitasnya gratis,” kata Erni yang didampingi suaminya, Suwardi. (*)