Pasar Lawas Mataram, Jadi Pengobat Kerinduan Pengunjung Akan Kuliner Tradisional
- Rindu dengan jajanan atau mainan tradisional? Pasar Lawas Mataram menghadirkan jawaban atas kerinduan Anda.
Budaya
YOGYAKARTA, Jogjaaja.com – Rindu dengan jajanan atau mainan tradisional? Pasar Lawas Mataram menghadirkan jawaban atas kerinduan Anda.
Bertempat di Komplek Masjid Besar Mataram Kotagede, Pasar Lawas Mataram diselenggarakan selama tiga hari pada 26-28 Agustus 2022. Event yang dibuka Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih pada Jumat malam (26/8/2022) tersebut bertujuan untuk mengenang kejayaan Mataram Islam.
- Baleno dan SPresso Bikin Suzuki Catat 1.274 SPK di Ajang GIIAS 2022
- Cara Hemat Menikmati Kehidupan Sosial Tanpa Menguras Isi Dompet
- Era CBDC, Bank Indonesia Bersiap Menjadi Bank Sentral Digital
Para pedagang mulai menjajakan aneka jajanan lawasan, seperti wedang ronde, aneka jenang, gudeg, bakmi lethek, adrem, klepon, cenil, carang gesing, kluwo, kicak, dan lain sebagainya, dari pukul 10 pagi hingga 10 malam. Tak hanya kuliner tradisional, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai macam mainan tempo dulu.
“Pasar Lawas Mataram ini mengobati rasa kangen saya akan makanan jaman dulu. Contohnya saya yang suka banget sama kicak. Saya datang ke sini, dan alhamdulillah menemukan makanan yang saya rindukan,” ungkap Kristy, pengunjung yang datang dari Bantul.
Selain itu, pengunjung juga diajak bernostalgia dengan sajian kuliner lawasan, mereka bisa menikmati aneka pentas seni di panggung utama, seperti orkes, karawitan, dan tari tradisional.
- Cucu Kelima Presiden Jokowi Diberi NamaPanembahan Al Saud Nasution
- Optimalkan Sistem Resi Gudang, Bappebti Terbitkan 16 SRG Kristal Putih
- Netflix Buka Lowongan Kerja Bergaji Rp63 Juta per Bulan, Cek Syaratnya
Meski sempat tertunda akibat pandemi, tahun ini Pasar Lawas Mataram dapat digelar untuk kelima kalinya. Gono Santoso, Lurah Jagalan, menyebutkan, sejumlah 40 gubuk lapak tahun ini disiapkan. Jumlah ini meningkat dari penyelenggaraan sebelumnya yang hanya 30 gubuk. Antusiasme masyarakat cukup tinggi dibuktikan dengan transaksi pada penyelenggaraan sebelumnya yang mencapai ratusan juta rupiah.
"Acara ini digelar esensinya yang paling utama adalah untuk pemberdayaan masyaraka. Pemberdayaan itu harus dirasakan oleh masyarakat," terangnya. (*)