Pedagang Jalan Perwakilan Malioboro Minta Pengosongan Kios Ditunda
- YOGYA, Jogjaja.com - Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) yang merupakan wadah para pedagang di kawasan Jalan Perwakilan Malioboro meminta kepada p
Jogja
YOGYA, Jogjaja.com - Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) yang merupakan wadah para pedagang di kawasan Jalan Perwakilan Malioboro meminta kepada pemerintah untuk menunda rencana pengosongan kios yang diberi waktu sampai akhir tahun ini.
Ketua FKKP, Adi Kusuma Putra Suryawan mengatakan, pemerintah meminta agar kios sebelah utara Jalan Perwakilan untuk dikosongkan lantaran kontrak yang sudah habis. Sosialisasi pengosongan kios dilakukan pada 26 Oktober lalu oleh Pemkot Yogyakarta dan pejabat lainnya.
"Sosialisasi agak mendadak dan kami belum punya persiapan untuk mengosongkan kios. Ditambah lagi aktivitas berdagang jadi satu-satunya sumber penghidupan kami sehingga sangat berat jika harus mengosongkan kios," katanya, Selasa (1/1/2022).
Adi menyatakan, dalam sosialisasi tersebut pemerintah belum menyatakan untuk apa kawasan itu nantinya digunakan setelah steril dari para pedagang. Jika digunakan untuk pembamgunan Jogja Planning Gallery (JPG), waktunya masih 2024 mendatang. Untuk itu pihaknya meminta agar pengosongan kios ditunda sampai JPG dibangun.
- Pedagang Jalan Perwakilan Malioboro Minta Pengosongan Kios Ditunda
- Punya Tampilan Baru, New Honda Scoopy Semakin Fashionable
- Diluncurkan dari Dalam Air, Rudal Balistik Ternyata Tak Pernah Basah
- Tahu dan Tempe Kerek Inflasi Nasional Oktober 2022
"Artinya masih ada waktu dua tahun lagi untuk membangun JPG. Kami siap mengosngkan kios jika ditunda sampai dengan pembangunan JPG," ungkapnya.
Ditambah lagi pedagang mengaku masih merasakan dampak pandemi Covid-19 yang melanda kawasan setempat selama kurang lebih dua tahun. Kemudian aktivitas perdagangan juga terganggu akibat adanya revitalisasi pedestrian di tempat itu, sehingga ekonomi pedagang belum sepenuhnya pulih.
"Kami bingung jika harus mengosongkan kios, bagaimana kami membayar hutang yang belum lunas, padahal berdagang jadi satu-satunya sumber pendapatan," ungkapnya.
Jika pengosongan kios jadi dilakukan, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk mencarikan tempat baru untuk mereka berdagang. Pedagang juga meminta agar pemerintah memberikan kompensasi agar mereka bisa beraktivitas seperti sedia kala.
- Resmikan Gedung Inspektorat, Sri Sultan Dukung Pencegahan Korupsi
- Duh, Bisnis Paylater Dibayangi Lonjakan Kredit Macet
- Akhir Pekan Ini Akan Ada Festival Srawung Kampung di Kotagede, Berikut Informasi Lengkapnya
"Kami mohon kepada pemerintah untuk memberikan empati kepada kami, jika ditunda sampai pembangunan JPG kami rela mengosongkan kios secara sukarela. Namun jika tetap sesuai rencana dikosongkan sampai akhir tahun kami minta agar diberikan kompensasi dan tempat relokasi yang baru," pungkas Adi. (Anz)