Pemkot Yogya Terapkan Skema Buka Tutup di Malioboro Selama Nataru

YOGYA, Jogjaaja.com -  Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memberlakukan sistem buka tutup untuk kendaraan dan pengunjung yang akan masuk ke Malioboro. 

Hal itu untuk mengantisipasi kerumunan dan padatnya kawasan tersebut saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.

"Kita belum memutuskan, namun alternatifnya adalah buka tutup di Malioboro. Tidak ada ganjil genap hanya antisipasi buka tutup," terang Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Selasa (7/12/2021).

Ia melanjutkan bahwa membuka dan menutup kawasan Malioboro untuk kendaraan san wisatawan akan dilihat dari kapasitasnya. Petugas akan menutup jika sudah terjadi kepadatan di lokasi itu.

• ISEF 2021, Blibli Hadirkan Produk Halal Menarik di Blibli Hasanah
• Tak Perlu ke Luar Negeri, Kamu Bisa Bermain Ice Skating di Salah Satu Mal di Jogja Ini
• OJK Diminta Moratorium Unit Link, Ternyata Ini Penyebabnya
• Progate dan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek Hadirkan Program Pelatihan Coding Gratis Bagi 2.500 Peserta Didik Vokasi
• PPKM Level 3 Dibatalkan, Pemkot Jogja Tetap Lakukan Pembatasan
• Sampai Akhir November 2021, Cadangan Devisa RI Tembus USD145,9 Miliar

"Kalau kondisi sudah terlampau penuh ya ditutup. Kalau sudah agak lengang kita buka. Itu fleksibel, melihat kondisi yang kita hadapi saja," ujar Heroe.

Penerapan itu berlaku sejak mendekati masa libur Nataru pada 24 Desember 2021. Heroe tak menampik akan banyak kendaraan pribadi yang masuk menyusul batalnya penerapan PPKM Level 3. Sehingga pengecekan acak dilakukan untuk memastikan wisatawan dalam kondisi sehat.

"Biasanya kan mereka langsung menuju hotel. Ya kami minta pengelola hotel juga tegas saat menerima tamu yang datang. Hal ini juga antisipasi bahwa mereka datang dengan kondisi sehat," ujar dia.

Lebih lanjut, pembatalan PPKM Level 3 tidak menghentikan Pemkot Yogya untuk melakukan pembatasan. Penerapan one gate system juga masih akan diberlakukan.

"Agar tidak terjadi kerumunan yang lebih besar, kami antisipasi dengan pengetatan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Terutama one gate system, itu cara awal kita menyaring," terang dia.

Heroe mengatakan bahwa jumlah kendaraan bus wisata yang masuk ke Yogya di bulan Desember ini mengalami penurunan.

• OJK Sebut Kolaborasi Jago dan Gopay Percepat Inklusi Keuangan
• Induk Perusahaan Gojek Berubah Nama Menjadi Jadi PT GoTo Gojek Tokopedia
• Dijamin Walikota Yogya, Tempat Baru Hasil Relokasi PKL Malioboro Tetap Ramai

"Desember ini angkutan wisata ini cenderung turun, tidak seperti November kemarin. Kalau November itu kan bisa 400 bus tiap pekan. Desember ini hanya sekitar 350 bus yang masuk," ujar dia.

Pihaknya terus menekankan agar masyarakat dan wisatawan tidak mengabaikan protokol kesehatan. Meski kasus Covid-19 di Kota Yogya sudah sangat landai saat ini, Pemkot berharap tidak ada ledakan kasus seperti awal tahun 2021 yang diprediksi akibat dari lengahnya prokes di akhir tahun 2020. (Anz)