Kepadatan kendaraan wisatawan dan pemudik pada H+2 Lebaran di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 5 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Jogja

Pemkot Yogyakarta Diminta Belajar ke Daerah Lain Atasi Kemacetan

  • YOGYA, Jogjaaja.com- DPRD Kota Yogyakarta meminta kepada Pemerintah Kota Yogya untuk melakukan studi banding ke daerah lain yang sukses mengatasi kembali lintas
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com- DPRD Kota Yogyakarta meminta kepada Pemerintah Kota Yogya untuk melakukan studi banding ke daerah lain yang sukses mengatasi kembali lintas.

Dewan menilai bahwa persoalan kemacetan yang selalu muncul saat liburan panjang merupakan masalah yang serius.

"Kita tidak usah malu untuk studi ke wilayah lain. Beberapa waktu lalu saya ke Medan dan di pusat kotanya itu seluruhnya satu jalur. Memungkinkan tidak di Jogja dibuat seperti itu," kata Ketua DPRD Kota Yogya, Danang Rudiyatmoko, Kamis (26/5/2022).

Danang menyampaikan, macet yang kerap terjadi di Yogya lantaran tempat ini selalu dijadikan kawasan transit okeh wisatawan. Mereka yang ingin ke destinasi lain di seputaran DIY pasti menginap di Yogyakarta.

"Ini tentu saja menjadi persoalan yang serius karena karakterisrik Jogja ini sebagai lokasi transit wisatawan sebelum mereka melakukan kunjungan ke daerah di DIY. Saya kira ini bukan jadi persoalan pemkot semata tapi bagaimana mendistribusikan pusat transit," katanya.

Menurut dia, perlu koordinasi yang intensif antara Pemkot Yogya dan Pemda DIY untuk merumuskan rekayasa lalu lintas yang tepat untuk mengakomodasi kemacetan. Sebab pelebaran ruas jalan bukan pilihan yang memungkinkan.

"Ini hal yang saya kira menjadi kajian, tanpa harus melebarkan luas jalannya karena di Jogja kan sudah sangat sulit. Rekayasa lalu lintas yang harus dikaji ke depan supaya mengakomodasi kepadatan," jelasnya.

Apalagi kawasan Malioboro akan diusulkan menjadi pedestrian penuh. Sehingga perlu transit-transit baru agar wisatawan tidak lagi terlalu memadati kawasan perkotaan. Dengan begitu arus lalu lintas dapat dipecah ke berbagai area.

 

"Perlu dirancang bagaimana area wisata ini sekaligus membuka pusat transit baru yang lebih, tentu saja membutuhkan kerja sama penataan kawasan yang lebih komprehensif. Sehingga wisatawan nanti di Jogja akan menggunakan moda transportasi yang bisa menghubungkan di kota," pungkasnya. (Anz)