Microsoft Akan Gunakan Teams Premium yang Didukung ChatGPT dari OpenAI
TECHNO

Penemu ChatGPT Ungkapkan Potensi Bahaya Teknologi AI

  • Pencipta ChatGPT, Sam Altman Mengakui teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terdapat pada aplikasi ciptaannya, ChatGPT
TECHNO
Ties

Ties

Author

CALIFORNIA - Pencipta ChatGPT, Sam Altman Mengakui teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terdapat pada aplikasi ciptaannya, ChatGPT punya potensi yang berbahaya. Lantaran menakutkan, ia menekankan perlunya mengatur penerapan AI dalam sebuah regulasi yang jelas.

Mengutip Insider Selasa, 21 Februari 2023, ia meyakini bahwa transisi AI pada kehidupan masyarakat akan terjadi secara cepat layaknya adaptasi smartphone di masanya.

"Kami memerlukan cukup waktu untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan ke depannya. Regulasi akan sangat penting dan butuh waktu untuk mengetahui apa yang pas," ujar Altman sebagaimana dikutip TrenAsia.com Rabu, 22 Februari 2023.

Ia pun menambahkan, saat ini AI yang terdapat pada ChatGPT dan aplikasi lainnya memang belum tampak mengancam. Tamun, seiring perkembangan, ada risiko bahaya yang ditimbulkan oleh teknologi ini.

Altman juga mengatakan, untuk saat ini pemanfaatan AI memang masih mengalami tantangan. Salah satunya adalah ketidakstabilan masyarakat saat berkomunikasi dengan chatbot. Padahal, saat ini chatbot sejatinya hanyalah sebuah mesin.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, baru-baru ini, Chatbot milik Bing menggegerkan publik lantaran memberikan nasihat aneh seperti menyuruh orang untuk selingkuh.

Hal serupa juga dialami oleh ilmuwan teknik bernama Marvin von Hegen yang menerima ancaman dari Chatbot tersebut. Saat melakukan dialog, Chatbot itu menuding dia meretas Bing untuk mendapatkan informasi soal teknologi tersebut. Von Hagen juga dituding mengancam keamanan dan privasi chatbot itu.

Kekurangan sistem yang terdapat pada chatbot Bing telah ditanggapi oleh Microsoft. Perusahaan menjelaskan chatbot-nya masih berusia satu minggu dan mengharapkan bisa menemukan kesalahan di dalamnya saat periode ini.

 

"Kami berharap sistem dapat membuat kesalahan selama periode pratinjau ini, dan tanggapan sangat penting untuk membantu mengidentifikasi hal-hal yang tidak berfungsi dengan baik sehingga kami dapat belajar dan membantu model menjadi lebih baik," ujar juru bicara Microsoft.