News

Perkenalkan Ini KF51 Panther, Tank Baru Besutan Rheinmetall Jerman

  • Tank dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan  dan ditujukan sebagai penerus jangka panjang dari Leopard 2 yang banyak digunakan di Angkatan Darat Jerman
News
Ties

Ties

Author

PARIS-Di tengah keraguan tentang masa depan tank mengingat banyak yang hancur  di medan perang Ukraina,  Rheinmetall Jerman justru meluncurkan tank tempur utama terbarunya, KF51 Panther. 

Nama yang mengingatkan pada tank legendaris era Nazi. Tank dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan  dan ditujukan sebagai penerus jangka panjang dari Leopard 2 yang banyak digunakan di Angkatan Darat Jerman. 

Dan mungkin juga akan menarik minat dari negara-negara  lainnya. KF51 Panther dipresentasikan pada Selasa 13 Juni 2022  di pameran pertahanan  Eurosatory di Paris.

Sejauh ini, perusahaan hanya merilis sangat sedikit informasi tentang MBT baru dan spesifikasinya. 

Tank dilaporkan memiliki berat sekitar 65 ton. Ini membuatnya lebih ringan daripada Leopard 2 yang dalam bentuk 2A7V  memiliki bobot sedikit di atas 70 ton. 

 

Namun dengan mesin berkuatan sama yakni  1.475 tenaga kuda, Panther yang lebih ringan akan  memiliki tingkat mobilitas yang lebih baik dibandingkan pendahulunya. Secara keseluruhan, Panther juga lebih ringan daripada banyak MBT Barat saat ini, terutama versi yang lebih baru dari M1 Abrams buatan Amerika. Abrams memiliki bobot penuh lebih dari 70 ton. 

Mungkin  sedikit mengejutkan  para desainer tidak memilih pengaturan propulsi yang lebih modern, seperti pembangkit listrik hybrid. 

Main Battle Tank  baru juga memiliki daya tembak yang ditingkatkan, berkat meriam utama kaliber 130mm smoothbore. Senjata ini lebih besar dibandingkan  120mm pada Leopard 2. Ini mencerminkan minat yang lebih luas untuk beralih ke persenjataan tank kaliber yang lebih tinggi. Meriam 130mm disebut 50 persen lebih efektif daripada meriam Leopard 2 dan akan menawarkan  jarak yang lebih jauh. 

Persenjataan lainnya direncanakan termasuk senapan mesin koaksial 12,7 mm dan stasiun senjata kendali jarak jauh opsional. Juga akan ada kemampuan untuk meluncurkan  amunisi berkeliaran HERO 120, drone, dan rudal yang dirahasiakan.

Lebih terlindungi

Dalam hal perlindungan ada beberapa detail dari apa yang ditawarkan Panther.  Rheinmetall  menegaskan bahwa kru akan lebih terlindungi daripada di Leopard 2. Selain itu awak juga akan mendapat manfaat dari teknologi perlindungan aktif, reaktif, dan pasif. 

Sistem perlindungan aktif Rheinmetall StrikeShield akan dipasang untuk mempertahankan diri dari ancaman seperti senjata anti-tank dan drone bunuh diri. Awalnya dikenal sebagai APS-Generasi ketiga , StrikeShield adalah sistem pertama dari jenisnya yang lulus evaluasi keamanan independen yang ketat. 

Jika Leopard 2 memiliki awak empat, Panther hanya membutuhkan tiga kru  yakni komandan, penembak, dan pengemudi. Namun  awak keempat  dapat dimasukkan jika diperlukan.

Awak akan diberikan kemampuan jaringan digital agar lebih efektif di medan perang.  Efisiensi keseluruhan juga akan ditingkatkan berkat sistem arsitektur terbuka yang dikenal sebagai NATO Generic Vehicle Architecture (NGVA). 

Ini  memungkinkan integrasi cepat sensor dan senjata serta meningkatkan interoperabilitas  dengan platform lain.

Agak ironis bahwa Panther melakukan debutnya di Prancis. Hal ini  karena  seperti diketahui Prancis dan jerman sedang mengembangkan tak bersama yang dikenal sebagi Sistem Tempur Darat Utama atau MGCS.   

Paris dan Berlin telah menginvestasikan sekitar US$1,6 miliar dalam biaya pengembangan untuk membuat MBT Prancis-Jerman. Tank ini direncanakan akan menggantikan  Leclerc  Prancis dan Leopard 2 Jerman.  (*)