Suasana penanaman jagung
Ekonomi, Fintech & UMKM

Petrokimia Gresik Canangkan Program Agro Solution

  • LOMBOK TIMUR - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota  holding Pupuk Indonesia mencanangkan program Agro Solution. Peluncuran program ditandai  dengan tanam perdana jagung di lahan seluas 108 hektar di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan  Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/1/2021).

Ekonomi, Fintech & UMKM
Ties

Ties

Author

LOMBOK TIMUR - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota  holding Pupuk Indonesia mencanangkan program Agro Solution. Peluncuran program ditandai  dengan tanam perdana jagung di lahan seluas 108 hektar di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan  Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/1/2021).

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mewakili Direktur Utama  Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, Agro Solution merupakan program  terobosan holding PT Pupuk Indonesia. Program ini mengusung konsep usaha pertanian dari hulu
hingga hilir untuk menjaga kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19, melalui  peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

"Dalam program ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas untuk mengawal pertanian di lahan  seluas 16.000 hektar, atau 32% dari total target Pupuk Indonesia Grup seluas 50.000 hektar,"  ujar Digna. Lebih lanjut dijelaskan, tanam perdana jagung di Lombok Timur ini merupakan  pilot project bagi Petrokimia Gresik, dimana keberhasilannya nanti akan diduplikasi di  daerah lainnya.

Menurut Digna, selama ini, petani masih berhadapan dengan banyak kendala dalam menjalankan  usahanya, seperti rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input (pupuk, pestisida,  benih dan lainnya) tidak terjangkau, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil  panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal  panen, infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya.

"Untuk itu melalui program ini, Petrokimia Gresik bersama mitra akan melakukan pendampingan  intensif bagi petani dalam menjalankan usaha pertanian dengan memberikan jaminan sarana  produksi dan pemasaran hasil pertanian," ujar Digna.

Pendampingan ini dilakukan bersama Aliansi Kemitraan Pertanian Berkelanjutan, yaitu PT  Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai penyedia asuransi pertanian, PT Bank Negara  Indonesia (BNI) sebagai penyedia permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Bisi Internasional  sebagai penyedia benih jagung, serta PT Datu Nusra Agribisnis (DNA) sebagai off taker hasil  pertanian di Lombok Timur. Sedangkan tugas Petrokimia Gresik adalah sebagai koordinator
sekaligus menyediakan pupuk dan pestisida, melalui anak perusahaan yaitu PT Petrosida Gresik  dan PT Petrokimia Kayaku.

Sementara itu, menurut Kementerian Pertanian kebutuhan pupuk petani berdasarkan usulan  Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) mencapai 23 juta ton. Sedangkan,  pada tahun 2021 pemerintah hanya mengalokasikan pupuk bersubsidi sebesar 9 juta ton plus 1,5  juta liter pupuk organik cair. "Untuk itu, Petrokimia Gresik berkomitmen menyukseskan  program Agro Solution ini dengan memberikan pendampingan secara komprehensif, khususnya
melalui penggunaan pupuk non-subsidi," tandasnya.

Dalam program ini, Petrokimia Gresik mengaplikasikan pupuk non-subsidi NPK Phonska Plus,  dengan kualitas lebih baik namun dengan harga terjangkau. Digna berharap produk pupuk  Petrokimia Gresik dapat menjadi andalan bagi petani di Kabupaten Lombok Timur, sehingga  dapat meningkatkan kesejahteraan petani setempat serta menegaskan NTB sebagai salah satu  provinsi sentra produksi jagung nasional. Selain untuk industri pangan, terutama pakan
ternak, jagung juga digunakan oleh sektor agroindustri lainnya, seperti industri farmasi,  kosmetika, dan kimia. (Dev)