Presiden Joko Widodo didampingi Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek Kevin Aluwi melihat dari dekat kendaraan listrik.
Otomotif

Presiden Joko Widodo Targetkan 2 Juta Kendaraan Listrik Pada 2025

  • Presiden Joko Widodo mengapresiasi kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta yang secara konsisten mengakselerasi kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi ini dinilai sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit. Salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Otomotif
Tyo S

Tyo S

Author

JAKARTA, Jogjaaja.com – Presiden Joko Widodo mengapresiasi kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta yang secara konsisten mengakselerasi kendaraan listrik di Indonesia. Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TOBA), bersama Pertamina, Gogoro, dan Gesits, bersinergi untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia. 

Kolaborasi ini dinilai sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit. Salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

“Oleh sebab itu, saya sangat menghargai keberanian perusahaan-perusahaan ini masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik. Dan kita harapkan sesuai dengan target kita nanti di 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29% dan kemudian di 2060 masuk di emisi 0% (net zero karbon),” kata Presiden.

Dengan didukung ekosistem dari hulu sampai hilir, Presiden Jokowi berharap Indonesia betul-betul mampu merajai dan menjadi produsen dari kendaraan listrik. Jokowi menargetkan pada tahun 2025 akan ada 2 juta kendaraan listrik yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia dan selanjutnya menuju ke pasar ekspor.

“Sekali lagi saya sangat menghargai upaya ini dan kita harapkan pabrik baterai listriknya segera bisa selesai dalam kapasitas besar, kemudian kendaraannya di sini sudah ada WIKA Gesits juga akan ditingkatkan lagi kapasitas produksinya, mungkin bekerja sama dengan perusahaan dari Taiwan Gogoro misalnya, sehingga betul-betul ekosistem kendaraan listrik ini terbangun dan siap berkompetisi dengan negara lain,” lanjut Jokowi. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga melihat langsung proses pengisian dan penukaran baterai listrik di SPBU Pertamina. Bahkan Jokowi mengaku kaget pengisian daya atau charger baterai tidak membutuhkan waktu lama.

“Saya tadi sudah melihat juga bagaimana kendaraan mengecas ke charger yang sudah disiapkan memakan waktu yang tidak lama, mengambil yang baru dan memasukkan yang lama,” ungkapnya.

Menurut Jokowi, pengisian daya baterai seperti itu sangat praktis. Hal itu tentu sangat penting untuk meningkatkan daya tarik masyarakat agar beralih menggunakan kendaraan listrik.

“Saya pikir proses manajemen seperti ini menarik semua orang untuk masuk ke kendaraan listrik karena lebih murah dan tidak menimbulkan polusi,” pungkasnya. (*)