Ratusan Laskar Islam Beri Dukungan ke SMAN 1 Banguntapan
- BANTUL,Jogjaaja.com - Ratusan Laskar Umat Islam dari berbagai Wilayah DIY dan Jateng mendatangi SMAN Banguntapan Bantul, Senin (8/8/2022).Kedatangan laska
Bantul
BANTUL,Jogjaaja.com - Ratusan Laskar Umat Islam dari berbagai Wilayah DIY dan Jateng mendatangi SMAN Banguntapan Bantul, Senin (8/8/2022).
Kedatangan laskar untuk memberikan dukungan moral kepada Guru dan kepala Sekolah SMAN1 Banguntapan Bantul atas peristiwa imbauan pemakaian lilbab bagi siswi yang terancam akan di non aktifkan
Kedatangan laskar ini dipimpin oleh Ustadz Umar Said dan beberapa Ustadz lainnya disambut oleh kepala Sekolah dan Guru-guru serta dari Jajaran Bimas Polda DIY.
- 30 Pramuwisata Dilatih Semakin Profesional
- Bank BPD DIY Syariah Dukung Gerakan Ayo Haji Muda
- Nikah Bareng Pitulasan Diwarnai dengan Lomba Makan Kerupuk
- Difasilitasi AHM, SMK Bina Mandiri Bekasi Terapkan Program Vokasi Berbasis TEFA
Ustadz Darohman, Koordinator Lapangan yang sekaligus Panglima Laskar Front Jihad Islam mengatakan, kedatangan pihaknya ini adalah murni memberikan dukungan kepada guru SMAN 1 Banguntapan Bantul agar tenang dalam melaksanakan tygas di sekolah.
"Kami minta difasilitasi dari Polda DIY untuk diadakan mediasi atau Tabayun antara siswi tersebut dengan para Guru. Disaksikan Oleh ORI (Ombudsman Republik Indonesia) Cabang Yogyakarta, Dikpora dan lainnya," kata dia.
Hal ini penting agar jangan sampai menjadi bola panas atas isu ini terus menggelinding di luar sekolah. Pihaknya mengatakan bahwa kondisi sekolah dan guru yang terlibat juga cukup repot dengan adanya insiden itu.
Sementara itu Ustadz Umar Said mengatakan, pohamnya berharap agar isu tersebut tidak lagi diteruskan dan kian diperpanjang. Sekolah juga tidak meminta untuk didukung terkait dengan kebijakannya itu.
- Mulai Bermunculan, Forpi Imbau Pedagang Bendera Tak Ganggu Pejalan Kaki
- Film dan Serial Terbaru Netflix Tayang Mulai Agustus 2022
- Ikuti Enam Langkah ini Dijamin Tidak Mudah Tertipu saat Membeli Mobil Bekas
"Ini kami datang sendiri tanpa di minta bantuan dari sekolah. Jadi sekolah benar-benar tidak memanggil kami, dan kami juga tidak saling mengenal sebelumnya," katanya. (Anz)