Sleman

Relasi Luas Kunci Sukses Terjalinnya Komunikasi

  • SLEMAN - Komunikasi yang baik mampu membawa pesan kepada masyarakat luas. Namun, dalam komunikasi diburuhkan peran jaringan seluas-luasnya agar pesan itu tersam
Sleman
Ties

Ties

Author

SLEMAN - Komunikasi yang baik mampu membawa pesan kepada masyarakat luas. Namun, dalam komunikasi diburuhkan peran jaringan seluas-luasnya agar pesan itu tersampaikan sesuai yang diinginkan.

Hal tersebut diungkapkan Pakar Komunikasi sekaligus Dosen Universitas Bhayangkara Diah Ayu Permatasari saat Kuliah Alumni dan Praktisi bertajuk strategi membangun jaringan melalui teknik komunikasi yang efektif, Jumat (16/3) di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM. Menurutnya sebelum menjadi komunikator yang handal dibutuhkan jaringan luas dan bisa digunakan saat dibutuhkan. Jaringan ini lebih dari sekadar teman namun perlu ada trearmen khusus agar jaringan ini tidak hilang.

"Dalam berkenalan atau berkomunikasi dengan seseorang, sebaiknya bisa mencari sisi lain misalnya warna favorit dan yang lainnya. Saya sendiri juga menetapkannya,misalnya Ibu ini warna kesukaanya pink, maka untuk menjaga mood dalam pemeriksaan di kampus semua ruangan langsung di cat pink. Bisa juga mengisi perpustakaan dengan buku terbitan Prof B misalnya," jelasnya.


Dia menjelaskan komunikasi yang baik dan jaringan menjadi hal penting yang harus ada. Bahkan, dalam komunikasi itu perlu ada 'rasa' sehingga orang lain merasa lebih dekat dan semakin percaya dengan kita.

"Misalnya lagi saya akan mengirimkan mobil buat si A, pasti si A ini akan lebih dekat dengan saya. Bisa saja si A ini tanpa diketaui atau dibelakang Saya bertemu dengan orang lain dan menjelekkan saya, pasti akan membela saya," kata Diah Ayu mencontohkan.

Selama pemparan, Diah Ayu selalu memberikan contoh kasus yang dialami. Misalnya saat memegang bagian komunikasi BUMN, selalu mampu menggunakan relasi atau teknik komunikasi dengan baik.

"Di Ambon sering terjadi listrik padam kita ubah diksi pemadaman menjadi gangguan listrik akubat alam. Lalu juga di media sosial selalu menampilkan petugas yang berjuang menormalkan jarungan di tengah hujan. Lama-kelamaan ada perubahan pola pikir dalam masyarakat dan bisa menahami kendala yang ada," katanya.


Diah Ayu juga menjaga relasi dengan media karena menjadi partner agar pesan yang diinginkan perusahaan tersampaikan. Termasuk mengubah citra negatif menjadi positif. Namun, tidak serta merta pendekatan terhadap media yang dilakukan selalu 'capital'. Tapi 'rasa' yang terjalin baik selana ini.

Diah Ayu Permatasari lahir di Bangkalan Madura Jawa Timur. Sebelum bergabung di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang ketenagalistrikan ini, Pepy merupakan akademisi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya).

Di perguruan tinggi swasta yang berada di wilayah Jakarta dan Bekasi tersebut, dirinya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan terakhir Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama humas dan Pengembangan Teknologi Informasi.

Jauh sebelum itu, dirinya juga pernah menjadi presenter di stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta dan mata milenial Indonesia TV, TAC Pertamina Sukaraja, hingga menjadi finalis Puteri Indonesia 2002 asal Yogyakarta.

Ibu dua orang anak ini berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi sampai Strata 3 (S3). Gelar Sarjana Teknik (S.T.) dalam bidang Teknik Industri diraih 2003 dari Universitas Islam Indonesia. Kemudian gelar Sarjana Ilmu Politik (S.I.P.) didapat 2005 dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Selanjutnya gelar Master (M.IR.) dalam bidang Keamanan Internasional diraih 2013 dari Peoples’ Friendship University of Russia. Gelar Doktor (Dr.) di bidang Hubungan Internasional diperoleh pada 2019 dengan predikat cumlaude dari Universitas Padjajaran Bandung.

Pepy cukup aktif dalam organisasi, baik nasional maupun internasional. Organisasi yang pernah digeluti antara lain menjadi anggota Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas), anggota Asia Pacific Women Group (APWG) Moscow-Russian Federation, anggota Ship for South East Asian Youth Program International Indonesia, Japan-Indonesia.