Jogja

Ricuh di Babarsari, Sekber Keistimewaan DIY Minta Stop Kekerasan dan Kedepankan Persaudaraan

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY menyampaikan pernyataan sikap menanggapi rangkaian gangguan kamtibmas di kawasan Seturan Caturtunggal
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY menyampaikan pernyataan sikap menanggapi rangkaian gangguan kamtibmas di kawasan Seturan Caturtunggal Depok Sleman DIY yang mengakibatkan sejumlah korban dan kerugian lainnya.

Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra menyebutkan, pihak-pihak yang bertikai harus menghentikan segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun. Kekerasan bukanlah solusi.

Kekerasan hanya akan memicu kekerasan baru yang beranak pinak. Kekerasan apalagi terjadi di ruang publik sangat merugikan kepentingan umum. 

"Menuntut aparat untuk segera mengendalikan situasi keamanan dan ketertiban umum serta melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu. Supremasi hukum adalah kunci terjaminnya rasa aman dan nyaman masyarakat," ujarnya Senin (4/7/2022).

Ia juga meminta aparat untuk tidak semata-mata bertindak ketika telah pecah konflik namun kiranya juga harus dapat melakukan fungsi pencegahan dan antisipasi/deteksi dini konflik.

Potensi konflik yang mucul salah satunya dapat dicermati dari merebaknya peredaran minuman keras (miras) beralkohol.

Sebagian besar konflik yang diwarnai aksi kekerasan dipicu akibat konsumsi miras. Perlu ketegasan aparat untuk menegakkan segala aturan terkait atasnya.

"Menyerukan kepada semua pihak khususnya segenap warga pendatang agar saling hormat menghormati satu sama lain. Jaga persatuan dan persaudaraan serta toleransi sesama warga bangsa," kata dia.

Yogyakarta disebutnya adalah kota pendidikan dan pariwisata. Banyak pelajar mahasiswa dari seluruh daerah Indonesia yang tinggal dan wisatawan yang berkunjung disini. Keberadaannya menggerakkan perekonomian.

Gangguan kamtibmas yang kerap terjadi merupakan ancaman serius bagi perekonomian Yogyakarta dan mencederai spirit Yogyakarta sebagai kota toleran. (Anz)