Jogja

Sanggar Tari Anindyaswari Padukan Seni Tradisi dan Pariwisata

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Pusat kuliner Yogyakarta, Raminten's Kitchen membuka sebuah sanggar seni tradisi bernama Sanggar Tari .Upaya ini disebut sebagai salah sat
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Pusat kuliner Yogyakarta, Raminten's Kitchen membuka sebuah sanggar seni tradisi bernama Sanggar Tari .

Upaya ini disebut sebagai salah satu aktivitas pelestarian seni dan budaya tradisi di Yogyakarta sekaligus penambah atraksi pariwisata alternatif.

Peresmian sanggar dilakukan pada Kamis (28/7/2022) malam di restoran setempat. Seremonial pemotongan pita sebagai disahkannya sanggarnya itu dilakukan oleh Hamzah Sulaeman selaku pemilik unit usaha tersebut.

 

Dengan suasana taman dan lampu yang gemerlap, acara dibalut dengan penampilan sejumlah tari-tarian dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, para karyawan setempat juga melakukan arak-arakan tumpeng dengan mengenakan pakaian khas tradisional Jawa.

Manajer Raminten's Kitchen, Tanvie Dinutami mengatakan, pengadaan pusat kesenian tari di restoran itu merupakan upaya pihaknya dalam memadukan konsep pariwisata dan kesenian tradisional.

Menurutnya, hal itu masih jarang dilakukan di wilayah Yogya.

"Kami pilih konsep ini untuk tambahan atraksi kepada wisatawan dan pengunjung karena pasar dan pengunjung kami kebanyakan dari wisatawan luar daerah," ujarnya.

Tanvie menjelaskan, sanggar tari itu nantinya akan menyasar para anak-anak usia 7-14 tahun. Mereka akan dikenalkan tentang dasar tari tradisional dan Jawa klasik. Selain itu, mereka juga akan berkesempatan tampil di hadapan para pengunjung untuk menunjukkan kebolehannya.

"Nanti akan ada pementasan sekali dalam sebulan. Jadi selain kelas, mereka juga ada kesempatan untuk tampil di hadapan pengunjung," ujar dia.

Hamzah Sulaeman yang hadir dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa, perpaduan antara konsep seni dan wisata diperlukan sebagai atraksi alternatif di wilayah Yogyakarta.

Hal ini disebutnya juga sebagai bentuk pelestarian budaya setempat yang perlahan-lahan mulai ditinggalkan generasi muda.

 

"Saya rasa memang perlu wadah agar mereka bisa tampil dan eksis. Karena selama ini kan wisatawan kurang ditampilkan mengenai aktivitas seni tradisi," kata dia. (Anz)