Bantul

Sekda Lepas Ekspor Sebesar Rp22,4 Miliar, Komoditas Pertanian Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi DIY

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Pertumbuhan Ekonomi DIY yang naik sebesar 11,81% pada triwulan kemarin didominasi oleh sektor pertanian. Meskipun pandemi masih melanda, s
Bantul
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Pertumbuhan Ekonomi DIY yang naik sebesar 11,81% pada triwulan kemarin didominasi oleh sektor pertanian. Meskipun pandemi masih melanda, sektor pertanian mampu meningkatkan angka ekspor yang seolah bisa menutup ambruknya sektor lain.

Hal demikian diungapkan oleh Sekda DIY R. Kadarmanta Baskara Aji pada Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) Indonesia di PT Eastern Living, Bantul. Gratieks ini dilaksanakan serentak dengan diikuti secara daring oleh seluruh provinsi di Indonesia, dengan tuan rumah Sulawesi Selatan. Pelepasan ekspor dilakukan melalui 34 pintu di seluruh Indonesia.

Komoditas yang diekspor oleh DIY meliputi kulit kambing jadi, handycraft, furniture, plywood, gula kelapa, salah, cassia, nutmeg, dan vanila. Komoditas ini akan diekspor menuju Thailand, Spanyol, Kanada, Malaysia, Belanda, USA, Cina, Australia, Perancis dan Jerman. Nilainya pun cukup fantastis, yaitu Rp29,2 miliar.

“Pertanian salah satu yang pertumbuhannya paling tinggi pada saat kita ini sedang pandemi Covid–19 apalagi kemudian kita berengi dengan ekspor komoditas pertanian, tentu bukan hanya dari sisi jumlahnya saja tetapi dari pertambahan nilainya itu bisa membuat sektor pertanian menjadi penyelamat dari pertumbuhan ekonomi DIY,” papar Aji.

Aji mengungkapkan, meskipun dilanda Covid-19, namun sektor pertanian seperti tidaka terpengaruh. Nilai ekspornya pun cukup tinggi, sehingga bisa dikatakan sektor ini mampu menopang kebutuhan masyarakat disaat sektor lain terdampak pandemi. Menurutnya, sektor pertanian mampu mengobati sektor pariwisata dan pendidikan yang tidak bisa eksis pada 2 tahun kemarin.

Sektor ini menurut Aji sudah terbukti mampu menggantikan sektor-sektor yang terpuruk sata pandemi, namun Aji lebih berharap pada saatnya nanti semua sektor bisa bangkit bersama dan saling bersinergi. Pada saat pariwisata dan pendidikan mulai normal kembali, pertnaian juga diharap tidak surut, sehingga semuanya bisa maju bersama.

 

“Pasar intrenasional sudah terbuka, karena itu peran pemerintah daerah baik DIY maupun kabupaten/kota sangat besar terutama untuk mencarikan peluang pasar. Kalau perlu kita fasilitasi pameran-pameran di dalam maupun di luar negeri dan kita datangkan buyer dan luar,” terang Aji.

Selain itu Aji juga menjanjikan untuk melakukan pembinaan terhadap para eksportir dan pedagang. Pembinaan bisa melalui bimbingan teknis maupun dari permodalan bagi para petani untuk bisa memproduksi lebih baik dan lebih banyak. Dengan begitu,  para pelaku eksportir  bisa mencukupi komoditas yang dibutuhkan sesuai dengan pesanan.

“Perbankan sudah kita minta berpihak kepada para petani dan pengrajin terutama UMKM baik itu BPD maupun bank himbara. Dan mereka sudah siap untuk menyediakan kredit lunak yang bisa diakses oleh teman-teman petani dan perajin,” ujarnya.

 

Aji menambahkan, sektor pertanian yang luas ini mampu dikembangkan menjaid banyak hal. Misalnya saja handycraft yang lebih beragam, kemdian juga fashion. Banyak yang terhubung dengan sektor ini sehingga memang dibutuhkan keuletan dan kreativitas untuk pengelolaannya.

“Ayolah anak-anak muda kembali ke pertanian karena sektor pertanian itu menjanjikan sepanjang kita kelola dengan baik. Kalau selama ini teman-teman generasi muda lebih berpikir untuk ke perkotaan, lebih berpikir untuk teknologi informasi saja, maka sekarang teknologinya itu kita bawa ke pertanian,” tutup Aji.

Turut hadir mendampingi Sekda DIY Staff Ahli Bupati Bantul Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Polda Bantul, Kadinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, GM AP 1 YIA, dan Kepala Biro UHP DIY. (*)