Jogja

Soal Ade Armando Politisi Riyanta: Semesta itu Adil Tidak Bisa Direkayasa

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Polemik terkait politik dinasti yang diungkapkan oleh Ade Armando mendapat respons tajam dari politisi senior PDIP yang juga anggota DPR R
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Polemik terkait politik dinasti yang diungkapkan oleh Ade Armando mendapat respons tajam dari politisi senior PDIP yang juga anggota DPR RI Komisi II, Riyanta SH. Ia menyebutkan banyak orang yang terluka hatinya atas ucapan Ade Armando itu.

Menurut Riyanta, aksi mahasiswa menyampaikan penolakan terhadap politik dinasti kekuasaan hanya sebagai aspirasi. Namun sayang, Ade Armando tidak tepat sasaran, bahkan terkesan menunggangi aksi itu untuk kepentingan pribadi, yang imbasnya mengoyak batin warga Yogyakarta, yang meyakini sejarah dan keistimewaaan DIY.

"Mahasiswa itu gerakan nurani. Mereka pasti hadir saat semua tidak baik-baik saja. Politik dinasti kekuasaan itu buatan manusia yang tidak akan bertahan lama, karena alam tidak akan mau bekerja bersama-sama," ujarnya, Rabu (6/12/2023).

Menurut Riyanta, kalimat Ade Armando dengan ucapannya terkait politik dinasti di Yogyakarta justru sebuah ironi politik, karena ia tidak paham sejarah berdirinya NKRI, dimana Yogyakarta menyumbang jasa demi NKRI. Selain itu pernyataan Ade Armando pasti melukai hati rakyat Yogyakarta, karena sebagian besar rakyat Yogyakarta secara aklamasi mendukung UU Keistimewaan DIY.

Riyanta menjelaskan, dinamika politik yang terjadi karena rekayasa pasti akan berbalik menyerang para pembuatnya. Alam semesta tidak pernah bisa bekerja bersama-sama dengan pembuat rekayasa dalam politik di Indonesia.

Seperti halnya putusan MK yang tidak konstitusional, pasti akan ada pertanda atau sinyal bahwa akan terjadinya peristiwa alam menuju kerusakan bagi pembuatnya dan kebaikan bagi semesta

Sejalan pernyataan Ketum PDIP Megawati tentang komitmennya terhadap konstitusi sebagai pertanda bahwa PDI Perjuangan merupakan partai ideologi yang komitmen terhadap NKRI.

"Alam pun akan memilih pemimpinnya, meskipun ada rekayasa dari manusia. Semesta itu pasti adil. Pemimpin negeri akan dipilih Tuhan, melalui pilihan dan dukungan rakyat Indonesia. Bagi kita, Ganjar-Pranowo Mahfud MD itu pilihan Tuhan, Ganjar-Mahfud membawa suara alam," tegasnya.

Karena itu, mejelang pemilu 2024, Riyanta mengajak seluruh masyarakat tidak memilih elit politik yang penuh kerakusan, ketamakan, kemurkaan, nafsu yang berlebihan termasuk dinasti kekuasaan.

Saat seseorang dalam kekuasaan melakukan tindakan untuk melanggengkan kekuasaan, sejatinya orang itu sedang dalam titik tertinggi kekuasaannya setelah itu akan kehilangan semuanya.

 

"Hal-hal itu, kerakusan ketamakan dan lainnya tidak disukai Gusti Allah. Ingatlah para elit, ini sudah ada tanda-tanda alam. Kita saksikan Gunung Marapi di Sumatera dan juga Gunung Merapi di Yogya itu sudah memberi sinyal kalau alam tidak akan bisa bersekongkol dengan penguasa yang 'jahat'. Ya kan sama seperti jaman pemerintahan itu dulu, semua gunung api meletus kan?," pungkas Riyanta. (Anz)