Jogja

Sosiolog Ingatkan Pendidikan Seks Dini Penting Cegah Child Grooming

  • YOGYA, Jogjaaja.com - Sosiolog Universitas Negeri Yogyakarta, Sasiana Gilar, mengatakan pentingnya pendidikan seks dini bagi anak dalam upaya mencegah kejahatan
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com - Sosiolog Universitas Negeri Yogyakarta, Sasiana Gilar, mengatakan pentingnya pendidikan seks dini bagi anak dalam upaya mencegah kejahatan seksual child grooming.

Menurutnya, di era teknologi seperti saat ini, yang mana hampir semua anak telah memiliki ponsel pribadi, pendidikan seks dini penting untuk membekali pengetahuan anak soal kebertubuhan mereka.

“Dahulu belum ada ponsel, cuma ada TV. Praktis anak lebih mudah diawasi. Namun, sekarang anak sudah bebas mau googling apa saja dan di mana saja. Posisi pendidikan seks ada di sini untuk membekalinya,” ujarnya, Rabu (13/7/2022).

Dosen yang berfokus di isu kekerasan seksual ini menambahkan, pendidikan seks penting untuk mengajari anak tentang area pribadi pada bagian tubuh mereka yang tidak boleh dilihat maupun dipegang oleh orang lain.

Baginya, kejahatan seks child grooming salah satunya juga berawal dari ketidaktahuan anak terkait hal-hal tersebut. Sehingga, mungkin saja anak-anak mewajarkan jika ada orang lain melihat atau memegang bagian tubuh tersebut.

“Misalnya, harus ditegaskan, sejak dini, bahwa ‘orang lain kecuali ibu tidak boleh memegang bagian tubuh yang pribadi tersebut’. Jika ada yang berani memegang, anak itu harus cerita ke orang tua,” katanya.

Namun, ia mengakui bahwa pendidikan seks memang masih dianggap tabu oleh sebagain besar masyarakat.

Hal itu, katanya, “karena masyarakat masih menganggap pendidikan seks itu soal aktivitas seksual, bukan kebertubuhan”.

“Maka, dari ketidaktahuan itulah pendidikan seks dianggap tabu. Padahal, pendidikan seks penting untuk membekali anak, khususnya jika berbicara soal pencegahan child grooming,” ujarnya.

Fenomena chlid grooming sendiri memang sedang ramai akhir-akhir ini. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), polisi telah berhasil menangkap pemuda 27 tahun berinisial AFS alias Bendot, sebagai tersangka kejahatan seksual ini.

Dalam jumpa pers yang diselenggarakan Polda DIY awal pekan ini, Senin (11/7/2022), polisi mengaku telah menemukan ratusan anggota grup Whatsapp yang aktivitasnya berbagi nomor telepon anak-anak calon korban predator seksual, termasuk Bendot.

"Tersangka bergabung dengan beberapa grup Whatsapp. Ini [grup WA] didapatkan setelah sebelumnya [pelaku] gabung di facebook group," kata pihak kepolisian, dikutip dari siaran resmi Polda DIY, Senin (11/7/2022).

“Isinya ini [Grup WA] yang dibicarakan ini aja [child grooming]. Sharing video, foto, nomor telepon target dan rata-rata semua usia anak," ujarnya.

Child grooming sendiri merupakan suatu bentuk modus kejahatan seksual, yang dilakukan pelaku orang dewasa terhadap anak dengan cara membangun komunikasi dan kepercayaan terlebih dahulu terhadap anak atau korbannya, hingga korban merasa nyaman.

Misalnya, dengan seolah-oleh memberi perhatian, makanan, jajanan, atau mainan. (*)