Sleman

Tanpa Antri, Pasien RSU Mitra Paramedika Bisa Tunggu Obat Di Rumah

  • SLEMAN, Jogjaaja.com - Bagi orang sehat mengantri resep obat dan membayar saat berobat di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu merupakan hal sangat melelahka
Sleman
Ties

Ties

Author

SLEMAN, Jogjaaja.com - Bagi orang sehat mengantri resep obat dan membayar saat berobat di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu merupakan hal sangat melelahkan. Terlebih bagi pasien harus menambah rasa skitnya sehingga RSU Mitra Paramedika bekerjasama dengan Roket Indonesia meluncurkan Pak Anto (Paket Antar Obat).

Pak Anto merupakan layanan khusus pengiriman obat bagi pasien RS Mitra Paramedika yaitu Rumah Sakit yang berada di Jl. Raya Ngemplak, Area Sawah, Widodomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Roket Indonesia merupakan layanan instan kurir yang digagas oleh perusahaan kurir terpercaya JNE.

 Layanan menjadi jawaban kebutuhan pelanggan akan pengiriman point to point. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dibidang logistik JNE menghadirkan aplikasi Roket Indonesia yang dapat diunduh  google playstore.

Layanan Pak Anto resmi diluncurkan ditandai dengan penandatangan MoU antara keduabelah pihak. Roket Indonesia diwakili Adi Subagyo, Kepala Cabang JNE Yogyakarta sedangkan RSU Mitra Paramedika dihadiri oleh dr.Ichsan Priyotomo, M.K.M., CPHM selaku Direktur.

dr.Ichsan Priyotomo, M.K.M., CPHM sebagai Direktur RSU Mitra Paramedika menjelaskan bahwa layanan ini menjadi solusi dalam memangkas antrian pengambilan obat yang kerap kali terjadi di bagian farmasi rumah sakit. Selain itu juga memudahkan pasien, cukup duduk manis di rumah dan obat akan dikirim ke rumah.

"Kehadiran jasa layanan kirim obat di rumah sakit ini mendapat respon yang positif. Terbukti, peminat layanan tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu”jelas Ichsan. Dari awal dibuka pada 2/12 lalu jumlah pengiriman obat dari 3 permintaan perhari hingga kini rata-rata 11 permintaan perhari.

Ichsan mengatakan bahwa untuk memanfaatkan layanan antar obat, seperti biasanya pasien atau keluarga pasien yang telah selesai berobat bisa langsung menuju bagian farmasi untuk menebus obat. Di situ, mereka akan diedukasi dan diarahkan oleh petugas farmasi, apakah obatnya akan ditunggu atau diantar ke rumah.

"Jika memilih diantar, maka petugas farmasi akan mengarahkan ke konter JNE, dan melakukan transaksi, dengan biaya jasa layanan mulai Rp15.000, tergantung lokasi. Selanjutnya, jika obat telah selesai diracik, oleh farmasi akan diserahkan ke JNE untuk dilakukan pengemasan dan proses pengiriman ke alamat pasien. Adapun batas waktu permintaan layanan pengantaran obat setiap harinya dibuka dari pukul 08.00-19.00 WIB," jelasnya.

Harapannya, kata dr.Ichsan Priyotomo, M.K.M., CPHM   lebih banyak lagi pasien dan keluarga pasien yang dapat memanfaatkan layanan Pak Anto ini sehingga tidak perlu mengantri, lebih hemat waktu dan meminimalisir antrian.

 

Kurir Pak Anto menerima pesanan pengantaran obat dari pasien RSU Mitra Paramedika

Sementara itu, Kepala Cabang JNE Yogyakarta Adi Subagyo menyampaikan jasa layanan pengiriman obat sebenarnya sudah ada sejak masa covid-19. Namun begitu, di JNE Yogyakarta baru dikembangkan di tahun 2023 ini. "JNE melihat jasa layanan pengiriman obat ini sangat potensial ketika antrian panjang kerap terjadi di konter-konter farmasi yang ada di rumah sakit. Tentunya bagi pasien maupun keluarga pasien, antrian obat ini sangat menyita waktu. Dan disini JNE hadir memberikan solusinya," kata Adi.

Adi menambahkan pihaknya menyediakan kurir khusus untuk layanan antar obat ini. Jadi secara teknis pasien cukup memberikan informasi alamat dan kontak lengkap kepada Rumah Sakit. Perihal biaya, Adi mengatakan bahwa biaya kirim yang ditetapkan saat ini adalah tarif promo. Tarif yang dikenakan adalah Rp. 15.000 untuk jarak 10 km pasien. Sedangkan untuk jarak diatas 10 km maka akan dikenakan biaya Rp. 2.500/km berlaku kelipatan.

"Layanan ini sudah dipakai di beberapa cabang lain dan menunjukkan hasil memuaskan. Layanan seperti ini bisa dikembangkan. Tak hanya obat tapi bila memungkinkan pasiennya bisa diantar langsung sampai ke rumah.  Layanan Roket ini selama ini dimanfaatkan untuk pesan antar makanan terutama UMKM," pungkas Adi Subagyo.