Pengembangan teknologi telekonferensi
TECHNO

Teknologi Microflex Advance Tingkatkan Kualitas Audio Telekonferensi

  • JAKARTA - Guna meningkatkan ekosistem audio dalam pertemuan virtual (virtual meeting). Diluncurkan dan dikembangkan teknologi 'Microflex Advance' untuk meningkatkan ekosistem audio.

    Demikian Market Development Specialist Shure, Rishmond Tew dalam diskusi bertajuk “Kupas Tuntas Tren ekosistem audio konferensi” yang digelar secara virtual, Selasa (19/1/20).

TECHNO
Ties

Ties

Author

JAKARTA - Guna meningkatkan ekosistem audio dalam pertemuan virtual (virtual meeting). Diluncurkan dan dikembangkan teknologi 'Microflex Advance' untuk meningkatkan ekosistem audio.

Demikian Market Development Specialist Shure, Rishmond Tew dalam diskusi bertajuk “Kupas Tuntas Tren ekosistem audio konferensi” yang digelar secara virtual, Selasa (19/1/20).

“Itu bisa terjadi karena rangkaian ekosistem audio konferensi Shure memiliki fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dengan semua tipe ruangan,” kata Market Development Specialist Shure, Rishmond Tew dalam diskusi bertajuk “Kupas Tuntas Tren ekosistem audio konferensi” yang digelar secara virtual, Selasa (19/1/20).

Dengan kualitas audio dan video yang mumpuni, lanjut Rishmond, makan pertemuan virtual berlangsung lebih berkualitas. Apalagi di masa pandemi corona virus disease (covid-19) seperti saat ini, dimana hampir sebagian besar pertemuan, diskusi hingga rapat-rapat bisnis digelar secara virtual.

Hal itu diakui Kepala Bidang Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE) Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Budiarto Linggowijono. Katanya, kondisi pandemi yang belum jelas kapan berakhir ini membuat konferensi virtual menjadi sebuah kebiasaan normal baru (new normal).

“Konsekuensi dari adaptasi kebiasaan baru ini, kebutuhan akan teknologi konferensi audio berkualitas tinggi serta skalabilitas yang fleksibel menjadi elemen yang krusial,” ucapnya.

Ditambahkan, pihaknya membutuhkan solusi konferensi audio yang dapat digunakan dengan baik di ruang rapat kecil maupun besar. Apalagi saat ada perubahan ukuran besaran pertemuan dan kebijakan pembatasan jarak sosial.

 

Mengutip hasil penelitian dari Illuminas, lembaga riset industri teknologi terkemuka di Amerika Serikat, disebutkan hampir 87 persen para profesional bisnis dan teknologi informasi memposisikan pertemuan virtual sebagai elemen sangat penting pada aktivitas bisnis mereka. Dan 60 persen dari mereka menganggap perusahaan punya teknologi dasar yang menunjang aktivitas itu, meski masih jauh dari sempurna.

 

Hal senada dikemukakan Head of Public Policy and Government Relations Gojek Indonesia, Shinto Nugroho. Kebijakan pembatasan jarak sosial dan bekerja dari rumah, membuat pertemuan virtual menjadi salah satu cara efektif dalam mengelola produktivitas perusahaannya selama pandemi.

Namun berkaca pada pengalaman selama berbulan-bulan melakukan rapat-rapat virtual, Shinto menilai, penggunaan teknologi konferensi audio yang memadai dan dapat beroperasi dengan lancar menjadi kebutuhan krusial bagi korporasi.

Shinto memberi contoh di Gojek. Kehandalan alat dan sistem adalah salah satu kunci penting dalam pelaksanaan teleconference. Karena suara yang kurang jernih, video yang buram dan pemasangan alat yang rumit jadi tantangan bagi pengguna dan administrator AV/IT (Audio Video / Information Technology). “Kita butuh sistem telekonferensi yang dapat menekan kendala-kendala semacam itu,” ujarnya.