Pemandangan Telaga Ngebel dari atas perbukitan
Budaya

Telaga Ngebel, Destinasi Wisata Legendaris di Kabupaten Ponorogo

  • Telaga yang berjarak 23 kilometer dari Pusat Kota Ponorogo ini memiliki luas mencapai 150 hektare dan berada di ketinggian 734 mdpl.
Budaya
Ties

Ties

Author

JAKARTA - Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang mahsyur dikenal sebagai tempat asal muasal kesenian Reog. Meski begitu, tidak hanya kesenian Reog Ponorogo saja yang menjadi daya tarik kabupaten ini. 

Wilayahnya yang sebagian berada di sekitaran Pegunungan Wilis turut memberikan beragam wisata yang menarik untuk dikunjungi. Puluhan wisata alam tersebar di berbagai penjuru Kabupaten Ponorogo, Telaga Ngebel menjadi salah satu destinasi wisata yang legendaris dan ramai dikunjungi sejak dahulu. 

Telaga Ngebel berada di kaki Pegunungan Wilis. Jika dibandingkan Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Telaga Ngebel jauh lima kali lebih luas. Telaga yang berjarak 23 kilometer dari Pusat Kota Ponorogo ini memiliki luas mencapai 150 hektare dan berada di ketinggian 734 mdpl. 

Tak heran jika udara di telaga ini cenderung sejuk dan dingin. Barisan bukit dengan beragam pepohonan juga nampak mengelilingi telaga ini. Untuk menikmati keindahan Telaga Ngebel, terdapat beberapa cara. Pertama bisa dengan menggunakan kendaraan bermotor menyusuri jalanan beraspal di sepanjang pinggir telaga. 

Kemudian bisa juga dengan menaiki kapal wisata yang biasanya bersandar di tepian telaga. Namun apabila ingin menikmati keindahan senja dengan view telaga, dapat dilakukan dengan naik ke Ngebel Sunset View Point yang berada di Desa Pupus. Selain itu, kini juga ada atraksi baru berupa air mancur menari pada malam hari yang kian menambah keindahan dan pesona Telaga Ngebel.

Wahana air mancur menari tersebut memang baru dipasang di telaga tersebut. Lokasinya berada di pusat wisata Ngebel. Air mancur menari tersebut dilengkapi dengan lampu latar warna warni sehingga menimbulkan kesan yang menarik ketika sedang dinyalakan.

Atraksi air mancur ini biasanya dilakukan pada akhir pekan di Hari Jumat-Minggu dengan jadwal pertunjukan antara pukul 19.00 – 21.30 WIB. Harga tiket masuk Telaga Ngebel sekira Rp15.000 dan sudah termasuk untuk menonton atraksi air mancur.

Lokasi Sakral

Selain menjadi destinasi wisata yang cocok untuk melepas penat, Telaga Ngebel juga menjadi lokasi sakral. Pasalnya telaga ini juga digunakan sebagai tempat melakukan larungan pada saat malam 1 Suro atau 1 Muharam. Hal itu sebagai bentuk peringatan tahun baru Islam. Para sesepuh bersama warga sekitar telaga akan menggelar tirakatan dan doa bersama yang dilanjutkan dengan acara larungan.

Sebelum melarung kepada kambing ke tengah telaga, terlebih dahulu didahului dengan kirab. Masyarakat akan membawa obor untuk mengiringi jalannya kirab tersebut. Keberadaan upacara adat ini juga kian menambah daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke Telaga Ngebel.

Kuliner di Telaga Ngebel

Selain bisa menikmati pemadangan, Telaga Ngebel juga menjadi tempat yang cocok untuk menikmati durian. Saat musim durian tiba banyak sekali penjual yang menjajakan durian hasil kebunnya disini. Kawasan Ngebel dan sekitarnya memang lama dikenal sebagai salah satu penghasil durian di Kabupaten Ponorogo. Beragam ukuran durian dengan harga yang cenderung lebih murah dapat dijumpai di berbagai sudut telaga apabila musimnya telah tiba.

Selain durian, pengunjung dapat juga menikmati olahan ikan bakar hasil budidaya keramba di telaga. Banyak sekali depot dan rumah makan yang menyediakan olahan tersebut. Mayoritas rumah makan tersebut juga dibangun tepat di bibir telaga sehingga bisa mendapatkan pemadangan telaga secara langsung. Sensasi makan ikan bakar dengan view Telaga Ngebel menjadi hal menarik yang patut dicoba.

Seiring perkembangan zaman, coffee shop menjadi salah satu tempat nongkrong bagi muda mudi. Saat ini, terdapat beberapa café dan coffee shop yang membuka gerainya di tepian Telaga Ngebel. Tempatnya pun didesain sedemikian rupa sehingga semakin estetik jika dipadukan dengan keindahan telaga.